Kodam Sriwijaya bangun sejuta biopori atasi banjir

id kodam, kodam sriwijaya

Kodam Sriwijaya bangun sejuta biopori atasi banjir

Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo (Foto Antarasumsel.com/14/Feny Selly/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Kodam II/Sriwijaya akan melakukan bakti sosial membangun satu juta lubang resapan "biopori" untuk membantu mengatasi banjir di berbagai daerah di wilayah Sumatera bagian Selatan.

Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kolonel Inf Afianto dalam siaran persnya di Palembang, Selasa menjelaskan, pembuatan lubang biopori itu dilaksanakan dalam bakti sosial menyambut HUT TNI 2014.

Pembuatan satu juta lubang resapan air tersebar di beberapa provinsi di wilayah teritorial Kodam II/Sriwijaya. Masing-masing Korem yang membawahi provinsi akan membuat 200 ribu lubang resepan air.

Sementara mengenai lokasi pembangunan lubang resapan air itu nantinya diutamakan di daerah yang sering dilanda banjir, kata Kolonel Afianto.

Menurut dia, pembuatan lubang resapan air tersebut ditargetkan rampung akhir September mendatang atau sebelum peringatan Hari Ulang Tahun TNI pada 5 Oktober 2014.

Dengan dibuatnya lubang resapan air diharapkan daerah yang rawan banjir akan berkurang ancaman dilanda luapan airnya, kata dia.

Dalam siaran pers itu juga disampaikan pendapat peneliti dari IPB yang juga staf Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian Ir.Kamir Raziudin Brata.

Menurut peneliti itu, lubang resapan biopori merupakan rongga di dalam atau permukaan tanah yang terbentuk secara alami maupun buatan. Secara alami biopori terbentuk akibat adanya gerakan akar tanaman atau fauna tanah seperti rayap, semut, cacing dan lain-lain.

Sementara secara buatan, biopori dibuat dengan menggunakan suatu alat dengan diameter 10 centimeter, ke dalaman antara 80-100 cm atau tidak melebihi muka air tanah dangkal.

Hal tersebut agar dapat menampung resapan air hujan sehingga meresap kembali ke dalam tanah, mengurangi genangan air dan volume limpahan serta aliran hujan ke saluran atau sungai.