Gubernur terharu dengarkan pidato Presiden

id gubernur, gubernur sumsel

Gubernur terharu dengarkan pidato Presiden

Gubernur Sumsel Alex Noerdin (Foto: antarasumsel.com/14/Feny Selly)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin merasa terharu mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka HUT ke-69 Proklamasi Kemerdekaan RI.

"Hal-hal yang bisa kita ambil dari pidato kenegaraan Presiden RI itu di beberapa alenia terakhir," kata Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin usai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD provinsi setempat untuk mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI di Palembang, Jumat.

Menurut dia, kalau yang teknis sudah pasti dipahami, beberapa dari alinea terakhir terharu, Presiden RI mengakhiri masa jabatannya setelah 10 tahun bersama-sama.

"Barangkali harus kita ingat akhirnya semua mengakhiri masa jabatan, baik itu anggota DPRD, gubernur," katanya.

Sementara mengenai tanggapannya dalam rangka HUT ke-69 Proklamasi Kemerdekaan RI, ia berharap Sumsel bersama-sama seluruh masyarakat ke depan akan lebih baik lagi.

Pada paripurna istimewa itu juga hadir Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo dan pimpinan lainnya serta anggota dewan dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi setempat.

Sebagaimana dalam pidatonya Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan merupakan kehormatan besar bagi dirinya untuk menjadi Presiden Indonesia.

"Saya adalah anak orang biasa, dan anak biasa dari Pacitan, yang kemudian menjadi tentara, menteri, dan kemudian dipilih sejarah untuk memimpin bangsa Indonesia. Menjadi Presiden dalam landskap politik dimana semua pemimpin mempunyai mandat sendiri, dalam demokrasi 240 juta jiwa, adalah suatu proses belajar yang tidak akan pernah ada habisnya," ujarnya.

"Tentunya dalam 10 tahun, saya banyak membuat kesalahan dan kekhilafan, dalam melaksanakan tugas. Dari lubuk hati yang terdalam, saya meminta maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan itu. Meskipun saya ingin selalu berbuat yang terbaik, tetaplah saya manusia biasa," katanya.