Pengusaha SPBE: Penjualan gas elpiji normal

id gas, gas elpiji

Pengusaha SPBE: Penjualan gas elpiji normal

Seorang petugas mengangkut tabung gas elpiji 12 kg di salah satu agen pengecer (Foto Antarasumsel.com/14/Feny Selly/Aw)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Pengusaha SPBE Baturaja menyatakan hingga kini isu kenaikan harga jual gas elpiji non Subsidi kemasan 12 kilogram tak memberikan dampak negatif terhadap distribusi gas elpiji bersubsidi kemasan 3 kg, karena penjualan tetap normal.

Meski pada akhir pekan lalu sempat terjadi lonjakan penjualan, namun sekarang sudah hormal kembali, kata kepala Administrasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) PT KMM Rachman Ramadhan di Baturaja, Selasa.

Menurut Rachmad, pada kondisi dua hari lalu penjualan gas 3 kg sempat mengalami lonjakan hingga mencapai 30 persen dari hari biasanya, namun keadaan kembali stabil seperti saat bulan puasa lalu.

"Isu kenaikan gas 12 kg memang sudah terdengar, bahkan penjualan kita pun sempat mengalami kenaikan hinga 30 persen, tapi itu hanya berlangsung selama dua hari, sekarang ini sudah mulai stabil lagi," tutur Rachman.

Dikatakannya, saat ini pihaknya setiap hari mampu melayani pegisian gas 3 kg hingga mencapai 58 ton, atau sekitar 37 unit truk pengangut tabung gas dengan masing-masing berisikan lebih dari 560 unit tabung gas 3 kg didistribusikan ke tiga kabupaten yakni Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur dan OKU Selatan, sehingga kondisinya stabil sama halnya saat bulan puasa lalu.

Mengenai pengalihan penggunaan gas bersubsidi oleh kalangan pembisnis seperti rumah makan dan restoran, Ia enggan berkomentar banyak, namun meyakini pihak Hiswana Migas tentu memiliki cara tersendiri dalam mengatasi permasalahan tersebut.

"Pihak punya tim pengawasan Hiswana Migas dan pemerintah daerah, tentu mereka sudah punya cara tersendiri untuk mengatasi pengalihan penggunaan gas ini, sebetulnya memang gas 3 kg hanya diperuntukkan bagi rumah tangga, tapi kita di SPBE PT KMM tidak punya tim untuk pengawasan penggunaan gas," katanya.