Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Lubuklinggau,
Sumatera Selatan akan membuat pasar percontohan yang menjual makanan
sehat, mulai dari jenis sayuran, daging, ikan, dan bahan pokok lainnya
yang berkualitas, sehingga menjadi pilihan utama masyarakat untuk
berbelanja.
"Kami akan menyeleksi para pedagang yang ingin berjualan di pasar
induk Simpang Priuk setempat, dan harus menandatangani komitmen dengan
pemerintah kota," kata Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe,
Senin.
Ia mengatakan bahan makanan yang akan dijual di pasar yang dibangun
pada 2012 dengan ratusan kios itu, seluruhnya menjual bahan makanan
sehat yaitu seluruhnya segar mulai dari sayuran, ikan,daging dan beras
menggunakan pupuk organik.
Pola hidup masyarakat kedepan mulai mencintai bahan makanan tanpa
menggunakan pupuk kimia dan menginginkan produk menggunakan bahan alami
seperti pupuk organik, meskipun belum seluruhnya bisa sirealisasikan
tapi mutunya seluruh segar.
Bahan makan yang sudah menggunakan pupuk organik baru beras yang
diproduksi kelompok tani dari Kecamatan Bulang Tengah Suku (BTS) Ulu,
Kabupaten Musirawas dan ikan segar didapat di aliran sungai yang hidup
secara bebas.
Harga bahan makanan segar tentunya lebih mahal dari yang dijual di
pasaran bebas selama ini termasuk makanan siap saji seperti bakso, miso
sebelum dijual harus mendapat izin dari Balai Pengelolaan Obat dan
Makanan (BPOM) sehingga kualitasnya betul-betul terjamin.
Menanggapi keluhan para pedagang di Pasar Simpang Periuk,
Kecamatan Lubuklinggau Selatan II bahwa mereka dilakukan pungutan liar
oleh orang tak bertanggung jawab, Wali Kota akan menurunkan tim dari
Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Pengelolaan Pasar (DKUMKM PP)
untuk mencari pelakunya.
Para pedagang yang berjualan di sekitar pasar induk itu tidak boleh
dipungut berlebihan mereka hanya diwajibkan membayar biata kemanan,
kebersihan dan listrik yang jumlah hanya dibawah Rp500 ribu perbulan,
kalau ada yang mungut antara Rp2,5 juta hingga Rp5 juta itu pungutan
liar dan pelakunya perlu ditindak tegas, tandasnya.
Salah seorang pedagang Umi (58) mengakui setiap bulan dipungut
uang sewa oleh oknum tertentu antara Rp2,5 juta hingga Rp5 juta,
sedangkan lapak jualan hanya berukuran 2x1 meter berlantaikan tanah dan
atap bocor.
"Kami merasa keberatan akan sewa sebesar itu, namun bila tidak
dibayar tak bisa berjualan lagi, sedangkan kios yang baru dibangun
disebelahnya tidak boleh sembarang pedagang yang bisa berjualan dan
harus menjual bahan makanan betul-betul segar," ujarnya.
Berita Terkait
Stok kebutuhan pokok di Pasar Kayuagung jelang lebaran mencukupi
Rabu, 27 Maret 2024 21:16 Wib
Daftar harga sembako di Pasar Cinde Kota Palembang
Rabu, 27 Maret 2024 21:09 Wib
Pasar Induk Batukuning OKU ditargetkan beroperasi sebelum Idul Fitri
Selasa, 26 Maret 2024 19:55 Wib
Sampoerna Agro backup pasar murah OKI, seribu paket pangan terjangkau disediakan
Senin, 25 Maret 2024 21:41 Wib
Sayur mayur jadi bagian pasar murah di Pasar Inpres Muara Enim
Senin, 25 Maret 2024 21:00 Wib
BNI Sekuritas sarankan sisihkan dana THR untuk investasi di saham
Senin, 25 Maret 2024 16:32 Wib
Warga antusias belanja sembako di pasar murah Pemkab OKU
Sabtu, 23 Maret 2024 23:58 Wib
Pemkab OKI hadirkan inovasi upaya pengendalian inflasi
Kamis, 21 Maret 2024 21:05 Wib