Palembang (ANTARA Sumsel) - Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI
Bambang Budi Waluyo mengatakan pihaknya menyiagakan 5.000 personel prajurit untuk
antisipasi gangguan keamanan saat pengumuman hasil pemilu presiden.
"Prajurit tersebut akan selalu siaga untuk mengantisipasi bila
terjadi hal yang tidak diinginkan saat pengumuman hasil pemilu
presiden, Selasa (22/7)," katanya kepada wartawan usai meresmikan Masjid
Al Assasiatul Khomsah di Palembang, Minggu (20/7) malam.
Ia mengatakan jumlah anggota itu di luar dari permintaan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan.
Anggota TNI yang bertugas untuk pengamanan saat pengumuman hasil
pilpres itu, katanya, untuk membantu tugas-tugas pengamanan yang
dilakukan Polri bila pascapengumuman itu terjadi tindakan massa yang
anarkis.
"Itu pengamanan untuk membantu Polri bila ada tindakan anarkis," ujar dia.
Ia mengakui saat ini prajuritnya ada yang telah bergabung dengan jajaran Polda Sumsel untuk membantu mengamankan pilpres.
Jumlah mereka 2.500 dan saat ini para prajurit tersebut tetap bergabung dengan Polri.
"Sementara yang disiagakan ini dalam jajaran kodam dan saat ini akan melaksanakan geladi pengamanan KPU," kata dia.
Ia mengatakan wilayah Kodam II/Sriwijaya saat ini masih kondusif,
sedangkan pelaksanaan pemilu presiden yang lalu tidak ada hambatan yang
berarti.
Bahkan, katanya, saat perhitungan suara di KPU setempat beberapa
waktu lalu juga berjalan lancar dan tidak ada hal yang bermasalah.
"Ini berarti wilayah Kodam Sriwijaya yang terdiri dari lima
provinsi, yakni Sumsel, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung
dapat dijadikan contoh daerah lain," katanya.
Hal ini, katanya, karena situasinya kondusif dan yang dikhawatirkan
selama ini berupa gangguan keamanan, tidak terjadi.
Ia mengharapkan perhitungan suara secara nasional di KPU berjalan lancar dan tidak ada permasalahan.
Ketika ditanya mengenai antisipasi bila ada tindakan anarkis,
jenderal bintang dua itu, mengatakan pihaknya akan bertindak secara
tegas bila ada permasalahan anarkisme.
Namun, kata dia, anggotanya tidak akan menggunakan peluru tajam
bila terpaksa melakukan tindakan tegas dengan menggunakan senjata.
"Jadi bila ada itu bukan dari prajurit TNI karena anggotanya dibekali peluru karet," kata dia.
Ia mengharapkan tindakan dari aparat itu tidak perlu terjadi karena
semua pihak menginginkan kedamaian, termasuk pasangan calon.
"Mari bersama-sama menjaga kondisi yang kondusif yang telah
tercipta selama ini dengan selalu menjaga ketertiban," kata dia.
Dalam peresmian masjid di kompleks Danintel Kodam II/Sriwijaya itu,
Pangdam mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan keimanan.
Selain itu, menjalin hubungan silaturahim melalui ibadah di Masjid Assasiatul Khomsah yang bermakna lima sila itu.
Berita Terkait
Pangdam sebut video penyiksaan warga sipil masih diselidiki
Jumat, 22 Maret 2024 11:46 Wib
Pangdam II/Swj: Prajurit terlibat judi daring diproses hukum
Rabu, 6 Maret 2024 7:03 Wib
Pangdam Sriwijaya ikut pantau pemilu di Lapas Perempuan Palembang
Rabu, 14 Februari 2024 16:00 Wib
Mentan panen dan tanam jagung di lahan milik TNI
Selasa, 6 Februari 2024 16:27 Wib
Pangdam Sriwijaya ingatkan prajurit jaga netralitas pada Pemilu 2024
Selasa, 16 Januari 2024 20:07 Wib
Pangdam II/Sriwijaya buka 'hotline' pengaduan netralitas TNI
Rabu, 10 Januari 2024 14:25 Wib
Pangdam II/Swj: Sentuh dan bantu sejahterakan rakyat
Sabtu, 30 Desember 2023 9:32 Wib
Pangdam II/Sriwijaya terima audiensi siswa SMA Taruna Nusantara
Minggu, 24 Desember 2023 1:07 Wib