Warga Baturaja keluhkan perbaikan jalan tak maksimal

id jalan, perbaikan jalan tak maksimal

Warga Baturaja keluhkan perbaikan jalan tak maksimal

Warga keluhkan perbaikan jalan tak maksimal (Foto Antarasumsel.com/14/Edo Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sejumlah warga Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengeluhkan perbaikan jalan di Desa Terusan hingga Dusun Banuayu kabupaten setempat kurang maksimal, karena dikerjakan tidak secara keseluruhan dan masih terdapat banyak lubang.

"Jalan yang diperbaiki terkesan asal jadi karena hanya beberapa kilometer (km) diaspal keseluruhan dan sisanya hanya menambal lubang saja,," kata Dori (25) warga Lubuk Batang Ogan Komering Ulu (OKU) selaku pengguna jalan saat dikonfirmasi di Baturaja, Selasa.

Dikatakan, seharunya perbaikan dilakukan secara maksimal mengerjakan secara keseluruhan guna kenyamanan khususnya pengguna jalan menuju pusat Kota Baturaja-Palembang tersebut.

"Masih ada lubang di jalan yang belum ditambal. Ada juga yang tidak diaspal sama sekali karena aspal lama masih mulus," ungkapnya.

Menurut wiraswasta salah satu perusahaan di Kota Baturaja tersebut, perbaikan jalan itu tanpa ada papan plang proyek selesai sejak beberapa hari terakhir.

"Saya tidak tahu pemborong dan anggaran digunakan karena sejak awal dimulainya perbaikan jalan, kontraktor tidak memasang papan plang yang seharusnya wajib dipasang," ungkapnya

Sementara, Direktur CV Sentosa Raya, Yansani selaku pemborong pelaksaan proyek saat dikonfirmasi sebelumnya mengatakan perbaikan jalan di Desa Terusan dilakukan sepanjang lima km dengan besaran anggaran mencapai Rp6 miliar dan lama waktu pekerjaan selama enam bulan.

"Jalan yang ditambal sulam sepanjang lima km dan besaran anggaran Rp6 miliar," jelasnya.

Namun sangat disayangkan, kontraktor cukup ternama di Kabupaten OKU tersebut tidak memasang papan plang proyek, sehingga tidak menjelaskan besaran anggaran dan panjang jalan yang diperbaiki dan masyarakat setempat tidak mengetahui.

Yansani berdalih, perbaikan jalan tersebut merupakan tingkat I atau provinsi dan tidak diwajibkan untuk memasang papan tanda proyek.

"Kalau tingkat I tidak harus ada papan proyek, berbeda dengan tingkat II atau kabupaten mewajibkan dipasang," ungkapnya.

Pantauan Antara di lapangan, pelaksanaan perbaikan proyek yang diketahui dikerjakan oleh CV Sentosa Raya tersebut tidak memasang papan plang proyek untuk mengetahui lama waktu pekerjaan dan jumlah anggaran yang digunakan.

Menurut Ruslan, warga setempat bahwa pihak kontraktor mengukur panjang km hanya menggunakan argometer sepeda motor, dari lima km target perbaikan terdapat hampir dua km ruas jalan tidak tersentuh perbaikan karena aspal yang sebelumnya masih mulus.

Hanya sekitar 2,1 km diaspal seluruh badan jalan dan sisanya lagi hanya menambal lubang itupun masih ada yang tidak dikerjakan, katanya.