Musirawas (ANTARA Sumsel) - Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan
Informatika Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan menertibkan seluruh
angkutan liar yang menjamur di berbagai tempat menjelang Lebaran 2014,
terutama di berbagai terminal dadakan di persimpangan jalan.
"Kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa keberadaan angkutan
liar (travel) di terminal dadakan terutama di Kecamatan Tugumulyo sudah
meresahkan masyarakat karena tidak bertanggung jawab," kata Kepala Dinas
Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Musirawas Ari Narsa, Sabtu.
Selain itu, katanya, keberadaan travel liar merugikan daerah karena
tidak memberi kontribusi, sedangkan keselamatan penumpang tidak
terjamin.
Keberadaan travel itu makin banyak setelah masuk puasa dengan
harapan mereka bisa beroperasi secara bebas mengangkut penumpang
menjelang Lebaran.
Ia menjelaskan dalam penertiban itu akan melibatkan polisi, anggota
Satpol PP dan petugas Dinas Perhubungan. Mereka akan patroli di setiap
persimpangan jalan dan bila ditemukan kendaraan pelat hitam mengangkut
penumpang akan ditindak tegas.
"Kita akan mengutamakan kendaraan pelat kuning dan mangkal di
setiap terminal berbagai jurusan karena mereka selama ini nyaris gulung
tikar akibat kalah bersaing dengan kendaraan umum pelat hitam dengan
rute antarjemput," ujarnya.
Menjelang Lebaran, katanya, setiap jalan raya, baik jalan
kabupaten, provinsi, maupun nansional akan dilengkapi dengan
rambu-rambu.
Pemkab juga melakukan gerakan "sapu lubang", yaitu menutup
lubang-lubang di jalan raya yang menganga dan berpotensi kecelakaan lalu
lintas.
Seorang sopir travel liar di Tugumulyo Suminar mengatakan
keberadaan travel tanpa izin itu sebagian besar meresahkan masyarakat
karena mereka tidak bertanggung jawab dan cenderung membohongi
penumpang.
Contohnya, kata dia, ada enam penumpang naik dari Kecamatan
Tugumuyo tujuan Kota Curup, Bengkulu, dengan membayar dua kali lipat
agar mereka cepat sampai tujuan. Setiap penumpang membayar Rp100 ribu,
sedangkan biasanya Rp50 ribu.
Setelah sampai di Kota Lubuklinggau, enam penumpang itu
dipindahkan ke bus jurusan Bengkulu yang mangkal di "terminal atas".
Setelah naik bus itu dan sampai Curup, ternyata penumpang masih diminta
ongkos, masing-masing Rp50 ribu, sedangkan kendaraan yang membawa mereka
dari Tugumulyo sudah melarikan diri.
Pulang dari Curup para penumpang sekeluarga itu mengklaim di loket
travel di Tugumulyo, untuk minta pengembalian uang mereka. Namun
petugas loket tak bertanggung jawab atau petugasnya sudah lain orang.
"Mereka hanya bermodalkan merk angkutan saja," ujarnya.
Berita Terkait
Pj Gubernur Sumsel sampaikan masukan terkait sinkroninasi bus dan LRT
Sabtu, 16 Maret 2024 22:39 Wib
10 penumpang terluka akibat bus terbalik di Perapat Sumut
Rabu, 13 Maret 2024 4:50 Wib
Bus seruduk tiga mobil dan tujuh motor di gerbang tol Pelabuhan Bakauheni, seorang tewas
Rabu, 28 Februari 2024 12:11 Wib
Kecelakaan bus kader Hanura di Tol Ngawi saat hendak nyalip truk
Minggu, 4 Februari 2024 19:05 Wib
Sekarang ada bus DAMRI Stasiun KA Cepat Halim-Bandara Soetta
Jumat, 17 November 2023 6:43 Wib
Bus listrik layani antar jemput penonton Piala Dunia U-17
Jumat, 10 November 2023 7:51 Wib
Pemkot Palembang ajak swasta berpartisipasi perbaiki halte bus
Rabu, 25 Oktober 2023 1:10 Wib
Ada bus KPK keliling Sumut
Minggu, 15 Oktober 2023 10:23 Wib