Dishut Musirawas: petugas patroli antisipasi kebakaran hutan

id titik api, hot spot, kebakaran hutan

Dishut Musirawas: petugas patroli antisipasi kebakaran hutan

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

Musirawas (ANTARA Sumsel) - Dinas Kehutanan Kabupaten Musirawas menurunkan tim patroli ke beberapa titik sumber asap yang tepantau satelit hot spot sepekan terakhir, untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran kawasan hutan di wilayah itu.

Titik api yang mulai muncul itu tersebar di beberapa kecamatan antara lain di Kecamatan Bulang Tengah Suku (BTS) Ulu, Muaral Lakitan, Jayaloka dan Kecamatan Muara Kelinggi, kata Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Musirawas Agus Setyono, Selasa.

Ia memprediksi lahan yang terbakar itu mencapai puluhan hektare, namun bukan kawasan hutan melainkan areal perladangan masyarakat. Untuk memastikan munculnya titik asap itu maka diturunkan tim patroli ke lapangan.

Untuk masing-masing hot spot itu diperkirakan terjadi kebakaran dua hektare, biasanya masyarakat membakar areal kebun baru yang merupakan tradisi mereka yang sulit dihilangkan, untuk menekan munculnya titk asap tersebut telah dilakukan penyuluhan terutama bagi daerah dekat dengan kawasan hutan.

Selain itu, pihaknya juga akan memantau pembukaan areal kebun baru perusahaan perkebunan di wilayah itu karena tidak menutup kemungkinan masih ada yang melakukan pembakaran, meskipun selama ini sebagian besar perusahaan pekerbunan sudah menggunakan alat berat untuk membuka lahan.

"Kami sudah mengimbau baik kepada masyarakat maupun perusahaan perkebunan agar tidak melakukan pembakaran saat membuka kebun baru karena akan memicu timbulnya kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan penerbangan," katanya.

Sekretaris Dinas Kehutanan Musirawas Tri Retrianto mengatakan jumlah anggota ptroli yang diturunkan ada enam orang dengan sasaran tahap pertama di Kecamatan Muara Lakitan untuk melihat dua titik api di areal kebun warga.

Ia memperkirakan dalam beberapa pekan ke depan akan terjadi penambahan titik api karena masyarakat mulai membuka areal ladang baru dengan cara melakukan pembakaran, tugas patroli itu selain mengetahui lokasi titik api juga melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat.

Kabupaten Musirawas terdapat sepuluh kecamatan yang rawan kebakaran dan timbul titik api, dengan demikian perlu diantisipasi melalui sosialisasi kepada masyarakat untuk menghilangkan kebiasaan membakar lahan garapan, ujarnya.