Pemkab Muba ekspor ikan Botia ke Eropa

id ikan hias, ikan botia, muba, ekspor

Pemkab Muba ekspor ikan Botia ke Eropa

Bupati Muba H Pahri Azhari memberikan cendera mata boneka ikan Botia kepada Dirjen Pengolahan dan Pemasaran hasil perikanan KKP Ir Saud Hutagalung M.Sc, dalam acara pelepasan ekspor perdana ikan Botia hasil budidaya ke Eropa. (Foto Antarasumsel.com/1

...Ikan Botia ini merupakan ikan hias yang nilainya sangat mahal. Sebelum diekspor ikan ini akan disertifikasi untuk menyatakan bahwa ikan-ikan ini hasil dari budidaya dan bukan dari penangkapan di alam liar...
Sekayu, Muba (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, melakukan ekspor perdana 20.000 ekor ikan Botia atau yang dikenal masyarakat setempat dengan sebutan ikan hias Kecublang ke sejumlah negara di Eropa.

Ekspor perdana ikan Botia hasil budidaya atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dengan Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ditandai dengan pemecahan kendi oleh Bupati Muba Pahri Azhari, di Sekayu, Jumat.

Hadir pada acara ekspor perdana ikan hias bercorak hitam putih itu yakni Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP Ir Saud P Hutagalung MSc, Kepala Balitbang Kelautan Perikanan KKP Dr Ir Achmad Poernomo, Kepala Pusat Penelitian Air Tawar Dr Tri Heru, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin, Abdul Mukhohir dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Muba lainnya.

Dalam kesempatan itu Bupati Musi Banyuasin Pahri Azhari sangat menyambut baik keberhasilan pembudidayaan ikan Botia yang merupakan ikan khas Bumi Serasan Sekate itu.

Setelah berhasil membudidayakan ikan Botia, pihaknya akan mendorong kegiatan budidaya untuk jenis ikan lainnya yang mulai langka seperti ikan Belida, dan Langli.

"Upaya pelestarian ikan akan terus didorong dengan membangun Balai Benih yang besar dan lengkap, sehingga Kabupaten Muba dapat semakin maju di bidang perikanan serta mampu menjadi salah satu daerah pengekspor ikan yang dapat menyumbang devisa negara dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),"  ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin, Abdul Mukhohir mengatakan, sejak tahun 2013 pihaknya melakukan pengembangan teknologi budidaya ikan Botia bekerjasama dengan Balitbang Kelautan Perikanan KKP.

Hasil dari kerja sama tersebut pada Maret 2014 berhasil dibiakan sebanyak 32.750 ekor, dari jumlah itu sebanyak 20.000 ekor di antaranya diekspor ke sejumlah negara di Eropa, katanya.

Kemudian dalam kesempatan itu pula Kepala Balitbang Kelautan Perikanan KKP RI Dr Ir Ahmad Purnomo mengatakan, melalui program Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Masyarakat (Iptekmas), pihaknya akan mengajak masyarakat untuk mengadopsi dan mengimplementasikan hasil penelitian yang telah mereka lakukan, termasuk budidaya Botia.

Melalui program Iptekmas tersebut, masyarakat diajarkan serta mendapatkan edukasi untuk pengembangan Botia secara lebih baik.

"Ikan Botia ini merupakan ikan hias yang nilainya sangat mahal. Sebelum diekspor ikan ini akan disertifikasi untuk menyatakan bahwa ikan-ikan ini hasil dari budidaya dan bukan dari penangkapan di alam liar," ujarnya.

Sedangkan menurut Dirjen P2HP KKP RI Ir Saud P Hutagalung MSc mengatakan, pihaknya akan terus mendukung upaya budidaya Botia agar mampu meningkatkan perekonomian daerah.

Menurut dia, ikan hias termasuk Botia memiliki nilai ekonomis yang tinggi di pasar Eropa, permintaan masyarakat internasional terhadap ikan hias tersebut terus mengalami peningkatan.

"Kami sambut baik dan gembira, ikan Botia sudah dapat dihasilkan dengan budidaya. Kabupaten Muba ini adalah yang pertama dapat membudidayakan ikan Botia, selamat atas keberhasilan ini," ujarnya.

Ikan hias memiliki nilai yang cukup tinggi, pembudidayaan ikan hias akan mampu membuka peluang kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, oleh karena itu diharapkan kegiatan budidaya itu terus dikembangkan dan kualitasnya dapat terus ditingkatkan, katanya.