LSM tuntut pusat data kajian Sriwijaya dipertahankan

id lsm, tuntut PDKS setap dipertahankan

LSM tuntut pusat data kajian Sriwijaya dipertahankan

Aksi unjuk rasa di Pemkot Palembang, Jumat (Foto: antarasumsel.com/14/Nila Fuadi)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Aliansi Masyarakat Peduli Sriwijaya berunjuk rasa menuntut keberadaan Pusat Data dan Kajian Sriwijaya tetap dipertahankan agar kajian tentang kerajaan yang sangat luas pengaruhnya itu bisa eksis di tengah arus modernisasi.

"Kami minta Pemerintah Kota Palembang mempertahankan Pusat Data dan Kajian Sriwijaya (PDKS) upaya membuka seluas-luasnya tabir Kerajaan Sriwijaya bisa terus berlanjut," kata koordinator aksi Aliansi Masyarakat Peduli Sriwijaya Yayan, saat berunjuk rasa di kantor wali kota, Jumat.

Unjuk rasa belasan warga tersebut menggunakan sejumlah kostum yang biasa dipakai untuk tampil pada acara kesenian.

Pengunjuk rasa membawa gendang yang ditabuh berirama, selain itu juga dilengkapi dengan kostum dan properti tambahan, seperti kapak dan pedang, dengan mengecat badan mereka beragam warna.

Yayan menambahkan, eksistensi Pusat Data dan Kajian Sriwijaya harus dipertahankan karena keberadaan kerajaan ini ikut menentukan masa depan bangsa Indonesia.

Hal-hal lain, seperti pertunjukan seni dan beragam festival budaya tidak lebih penting dari mengungkap fakta sejarah Kerajaan Sriwijaya, katanya menegaskan pula.

Pihaknya sangat menyayangkan tindakan mengusir PDKS dari sekretariatnya yang berada di kompleks Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Karena itu, unjuk rasa tersebut menjadi upaya mempertahankan sekretariat yang telah beroperasi sejak tahun lalu untuk kegiatan pengkajian tentang Kerajaan Sriwijaya, katanya lagi.

Dia mengharapkan, Pemkot Palembang tetap akan mempertahankan PDKS sebagai wadah bersama untuk mengungkap dan menunjukkan eksistensi Kerajaan Sriwijaya.

Dukungan dari pemerintah, menurut dia, sangat dibutuhkan untuk merealisasikan pengungkapan fakta Kerajaan Sriwijaya berpusat di Palembang.

Staf Ahli Wali Kota Palembang Sudirman Tegoeh menanggapi aksi demo itu mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat terkait dengan penggunaan sekretariat PDKS yang kini sedang direnovasi itu.

"Kami pastikan sampai kini PDKS tetap bekerja seperti biasa dan tidak diusir," katanya pula.