Pemkot nilai pengelolaan limbah produksi kain belum ideal

id limbah, pengelolaan limbah belum ideal

Pemkot nilai pengelolaan limbah produksi kain belum ideal

Ilustrasi - Pengolahan limbah (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pengelolaan limbah pewarna tekstil di sentra produksi kain tradisional kawasan Tuan Kentang Seberang Ulu I dinilai belum ideal, kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Palembang, Sumatera Selatan, Hardayani.

"Idealnya, tersedia bak penampungan khusus untuk pengelolaan limbah pewarna kimia yang digunakan perajin kain tradisiona jumputan dan tajung," kata Hardayani, Senin.

Dia menjelaskan, sampai kini dari hasil pantauan ke lokasi sentra produksi kain tradisional khas Palembang itu, belum satupun perajin yang mengelola limbah secara baik.

Cairan bekas mewarnai benang atau proses limar dibuang langsung ke selokan yang terdapat di perkampungan itu.

Menurut dia, pihaknya telah berupaya mendorong perajin kain tidak membuang limbah di pekarangan atau drainase di pemukiman itu.

Namun, sampai kini memang mayoritas perajin kain tradisional belum mengelola limbah dengan baik, tambah dia.

Ia mengatakan, secepatnya, akan diturunkan tim khusus untuk meneliti langsung pola kerja pewarnaan yang dilakukan masyarakat di kawasan tersebut.

Dengan target kedepan akan ada pengelolaan khusus limbah cair yang selama ini dibuang perajin langsung ke drainase kecil di pemukiman dipadati perajin kain jumputan, tajung, blongsong dan songket, katanya.

Dia menambahkan, upaya meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman dan perkantoran terus dilakukan pemkot setempat melibatkan masyarakat.

Partisipasi warga menjadi kunci utama keberhasilan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di daerah itu, ujarnya.