Siswa 26 provinsi tampilkan Legenda Rakyat lewat teater

id teater, siswa tampilkan teater

Siswa 26 provinsi tampilkan Legenda Rakyat lewat teater

Sejumlah siswa tengah mementaskan teater (Foto Antarasumsel.com/14/Feny Selly/Aw)

Semarang (ANTARA Sumsel) - Ratusan siswa dari perwakilan 26 provinsi di Indonesia menampilkan legenda rakyat masing-masing daerah lewat teater dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2014.

Pada perlombaan teater yang berlangsung di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Rabu, para kontingen memainkan teater secara bergiliran dengan mengangkat tema legenda rakyat yang berbeda-beda.

Seperti yang ditampilkan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Seni Negeri 7 Padang, kontingen dari Sumatera Barat yang mengangkat legenda Malin Kundang dalam pementasan teaternya kali itu.

Mengenakan pakaian adat Sumatera Barat, para siswa mementaskan teater dengan dialek Minang yang kental, dengan alur cerita dan dekorasi panggung yang dibuat semirip mungkin dengan kisah Malin Kundang.

Sementara dari provinsi lain, siswa-siswa kontingen Kepulauan Riau menampilkan teater berjudul "Sandiwara Jodoh Kekuatan Cinta" yang diadaptasi dari legenda rakyat setempat, yakni kisah Sungai Jodoh.

"Kami memilih mengangkat legenda Sungai Jodoh karena kisah ini sangat terkenal bagi masyarakat Batam," kata Davis Asta (17) siswa SMK Negeri 1 Batam yang memerankan tokoh "Mak Ipah" dalam teater itu.

Ia menjelaskan ada tujuh tokoh yang bermain dalam teater tersebut, antara lain Mak Ipah (majikan), Siti Mayang (anak Mak Ipah), Nahbongsu (pembantu), dan ular yang menjadi ikon utama dalam kisah itu.

"Legenda ini menceritakan Nahbongsu yang disia-siakan Mak Ipah dan Siti Mayang. Singkat cerita, saat Nahbongsu mencuci di sungai bertemu ular yang ternyata jelmaan pemuda tampan, dan akhirnya menikah," katanya.

Selain lomba teater, pada lokasi lain di TBRS, yakni Gedung Ki Narto Sabdo juga berlangsung lomba karawitan tingkat SMK yang merupakan bagian FLS2N 2014 dan diikuti oleh kontingen dari tujuh provinsi.

Tujuh provinsi itu, yakni Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan yang menampilkan pertunjukan gamelan diiringi nyanyian dan tarian.

Pendamping kontingen Jatim, Zaini menceritakan anak-anak didiknya menampilkan gamelan khas kesenian "Kebo-keboan" dari Banyuwangi yang biasanya diselenggarakan setiap tahun pada bulan Suro atau Muharram.

"Upacara adat ini merupakan bersih desa atau syukuran desa menjelang masa tanam. Komposisi musiknya energik. Para siswa berlatih sekitar dua bulan untuk menyiapkan diri menghadapi even ini," katanya.

Pelaksanaan FLS2N 2014 diikuti sebanyak 4.464 orang, terdiri atas siswa dan pendamping dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK, dan pendidikan khusus dan layanan khusus (PKLK) pendidikan dasar dan menengah se-Indonesia.