Denpasar (ANTARA Sumsel) - Banyaknya hari libur panjang di awal 2014 seperti Tahun Baru serta Imlek (31 Januari-6 Pebruari) mendorong pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal negara-negara Asia ramai melakukan perjalanan wisata ke Bali.
"Masalah kedekatan jarak dari negara tetangga serta sarana transportasi udara yang semakin memadai, termasuk keamanan dan kenyamanan, merupakan faktor yang sangat menentukan turis Asia ramai ke Pulau Dewata," kata pengamat Pariwisata daerah ini, Tjokorda Gede Agung di Denpasar, Selasa.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, persentase kenaikan kedatangan wisatawan Singapura yang berlibur ke Pulau Dewata selama Januari-April 2014 merupakan yang tertinggi yakni sebanyak 51,79 persen, menjadi 52.385 orang, jika dibandingkan periode sama 2013 hanya sebanyak 34.511 orang.
Menyusul pelancong yang datang dari Tiongkok tercatat melonjak hingga 49,40 persen, menjadi 191.433 orang jika dibandinggkan dengan periode sama 2013 hanya 128.134 orang, dan prosentase peningkatan turis Malaysia ada diurutan ketiga 16.48 persen dengan 64.873 orang dari sebelumnya hanya 55.693 orang.
Wisatawan asal Korea juga tidak ketinggalan yang datang untuk berlibur ke Bali yakni mencapai 44.778 orang selama empat bulan I-2014 naik 10,61 persen dari periode sama 2013 hanya 40.483 orang.
Meskipun demikian tercatat turis asal Taiwan yang berkurang dari 38.298 orang menjadi hanya 36.506 orang atau melorot 4,68 persen selama periode Januari-April 2014.
Turis asal Jepang yang datang berlibur ke Pulau Seribu Pura ini juga berkurang sejak beberapa tahun terakhir, namun jumlahnya cukup banyak yakni 59.815 orang, semerntara pelancong asal Pilipina dan Thailand masing-masing 10.325 orang dan 10.093 orang.
Sementara wisatawan asal Hongkong hanya 9.367 orang selama periode Januari-April 2014.
"Ini perkembangan dunia pariwisata Bali yang cukup menggembirakan, namun masih ada peluang yang lebih besar dalam menggiring turis Tiongkok lebih banyak lagi datang ke Pulau Dewata, sebab masyarakat Negeri Tirai Bambu yang melakukan perjalanan wisata ke luar negeri mencapai 70 juta orang tahun 2012," ujar Tjokorda Agung.
Peluang untuk bisa menggaet wisatawan mancanegara asal Tiongkok masih besar, tentu dengan berbagai upaya supaya mereka mau datang ke Bali, dan jumlahnya bisa melebihi kehadiran masyarakat Negeri Kangguru yang selama ini masih bercokol di urutan pertama yakni sebanyak 280.306 orang selama periode Januari-April 2014.
Menyimak data kunjungan turis asing asal Asia tersebut maka pelancong asal Tiongkok yang datang berlibur ke Pulau Dewata relatif masih sedikit, jika dibandingkan dengan potensi yang ada, maka masih memiliki peluang besar untuk bisa mendatangkan turis dari negeri Tirai Bambu itu ke Bali, ujarnya.
Berita Terkait
Menteri LHK sebut ada lebih seribu ekor harimau sumatra di Pulau Sumatera
Rabu, 6 Maret 2024 19:32 Wib
Longsor menutup ruas jalan Pulau Beringin di OKU Selatan Sumsel
Selasa, 5 Maret 2024 20:00 Wib
Longsor sempat lumpuhkan jalan lintas Mekakau-Pulau Berigin OKU Selatan
Minggu, 3 Maret 2024 10:58 Wib
Udin bawa puluhan "tiang putar" ke Pulau Kemaro
Jumat, 23 Februari 2024 21:45 Wib
Kuliner "tanghulu" hadir di perayaan Cap Go Meh Pulau Kemaro
Jumat, 23 Februari 2024 20:15 Wib
Hari Jumat, pengunjung perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro tetap membludak
Jumat, 23 Februari 2024 18:48 Wib
Maratua, surga biota laut
Minggu, 14 Januari 2024 6:50 Wib
Menjaga Pulau Untung
Selasa, 12 Desember 2023 7:09 Wib