Jakarta (ANTARA Sumsel) - Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilaksanakan Kementerian Sosial mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga, termasuk memberikan dukungan pendidikan dan kesehatan.
"Pendidikan dan kesehatan anak Indonesia bisa terwujud dengan PKH," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Mensos mengatakan, tindak kekerasan pada anak menjadi tantangan tersendiri bagi PKH sebab ada dua kelompok rentan tindak kekerasan, yaitu anak dan perempuan.
Kekerasan terhadap anak dan perempuan yang masif terjadi tersebut, dalam tiga jenis yaitu kekerasan fisik, seksual, emosional serta kumpulan dari ketiganya.
Pada 2014 PKH ditargetkan menjangkau 3,2 juta Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) tersebar di 497 kabupaten/kota dan 3.342 kecamatan yang didukung 14.432 tenaga pendamping di seluruh Indonesia.
Pada 2013, PKH telah menjangkau 2,4 juta RTSM, tersebar di 334 Kabupaten/Kota dan 2.843 Kecamatan didukung oleh 11.132 tenaga pendamping.
"Ada peningkatan signifikan dari 2013-2014, tidak hanya dari jumlah RTSM, jumlah sebaran di kabupaten/kota dan kecamatan, tapi juga tenaga pendamping dari 11.132 menjadi 14.432 merupakan konsekuensi rasional dari perkembangan PKH yang positif," kata Mensos.
PKH adalah program perlindungan sosial melalui pemberian uang tunai kepada RTSM, selama keluarga tersebut memenuhi kewajibannya untuk memeriksakan ibu hamil /nifas/balita ke fasilitas kesehatan, dan mengirimkan anak ke sekolah dan fasilitas pendidikan.
Dalam jangka panjang, PKH yang telah dimulai sejak 2007 diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar-generasi.
PKH Kemensos mampu tingkatkan kesejahteraan keluarga
Program Keluarga Harapan (PKH) (Antarasumsel.com/Grafis/Awi)
...PKH adalah program perlindungan sosial melalui pemberian uang tunai kepada RTSM, selama keluarga tersebut memenuhi kewajibannya...
