Galeri West gelar pameran seni photoshop Beads

id seni photoshop Beads, galeri west

Galeri West gelar pameran seni photoshop Beads

Ilustrasi. (FOTO ANTARA)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Galeri West pusat bisnis di Jakarta Barat menggelar pameran seni photoshop beads karya Claude Biche Lavalle, wanita berkewarganegaraan Belgia yang mencintai seni dan budaya Indonesia.

"Kecintaan terhadap seni dan budaya Indonesia itu kemudian dituangkan Claude melalui karya seni photoshop beads," kata Managing Director AKR Land Development Widijanto selaku pengembang Galeri West di Jakarta, Kamis.

Widijanto mengatakan, perusahaan tengah mengembangkan museum seni modern dan contemporary Nusantara berlokasi di Galery West, merupakan museum terbesar di Indonesia, serta nomor tiga di Asia.

Hadir pada pembukaan karya seni Claude di Galeri West Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar sekaligus membuka pameran yang menyajikan 12 karya seni kontemporer modern.

Sapta mengatakan, karya seni photoshop beads di Eropa sedang populer serta banyak diperdagangkan sebagai souvenir seperti untuk 1 set kartu ucapan harganya sekitar 8 euro (setara Rp130.000).

"Ide kreatif ini sebenarnya bisa dibuat para seniman kita untuk dikembangkan sebagai karya seni menarik dan bernilai tinggi apalagi karya ini dapat dituangkan melalui berbagai media seperti gelas, piring, kartu ucapan, dan lain sebagainya," ujar Sapta.

Claude mengatakan, dirinya memang memiliki hobi memotret, karyanya tersebut kemudian dituangkan melalui teknik photoshop serta digabungkan dengan berbagai objek seni seperti manik-manik (beads), hiasan etnik, wayang, patung, tektil (songket, batik, tenun ikat).

"Indonesia adalah negeri yang luas terdiri dari berbagai pulau dan suku. Saya sangat beruntung mendapat kesempatan tinggal di Indonesia selama 13 tahun serta telah menjelajahi berbagai tempat eksotis yang tidak dimiliki negara dimanapun," ujar Claude.

Claude Biche lulusan the Academy of Fine Arts di Mons dan Brussel dengan spesialisasi karya seni mural. Dia juga mengatakan, karya seni di Indonesia tidak hanya indah tetapi juga memiliki makna. Seperti patung kayu asmat ternyata masyarakat setempat percaya di dalamnya menyimpan ruh nenek moyang mereka.

Claude yang bergabung ke dalam Indonesia Heritage Society telah menjalin kerja sama dengan Museum Nasional, yakni membuat papan-papan etnografi yang diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing, untuk memudahkan tamu asing mendapatkan informasi.

Claude juga pernah mengambil sesi fotografi asuhan Deniek Sukarya di Bali dengan menuangkan karyanya ke dalam 12 lukisan kanvas dengan obyek punakawan, manik-manik kaca, wayang klithik, wayang golek, dan tekstil.

Pihaknya pernah mengambil objek foto di Sunan Gunung Jati Cirebon yang dindingnya memiliki ornamen menarik untuk kemudian difoto, dicropping, serta diberikan ilustrasi dan disain baru sehingga menghasilkan karya seni lain dengan pola baru.