BKPM: proses investasi di Indonesia tak terpengaruh pemilu

id bkpm, investasi, tak terpengaruh pemilu, pemilu, penanaman modal, investasi

BKPM: proses investasi di Indonesia tak terpengaruh pemilu

Badan Koordinasi Penanaman Modal (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

...Kegiatan investasi di triwulan pertama 2014 ini tetap berlangsung dengan baik dan meningkat dibanding periode yang sama tahun 2013...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menyatakan proses investasi di Indonesia masih berlangsung dengan baik dan tidak terlalu terpengaruh dengan aktivitas pemilihan umum (Pemilu) tahun 2014.
        
"Kegiatan investasi di triwulan pertama 2014 ini tetap berlangsung dengan baik dan meningkat dibanding periode yang sama tahun 2013, di tengah-tengah pelaksanaan pemilihan umum," kata Mahendra Siregar di Jakarta, Kamis.
        
Menurut dia, faktor penyelenggaraan pemilu dapat dikatakan sebagai faktor netral atau tidak akan memiliki dampak yang besar terhadap proses realisasi investasi di Indonesia.
        
Bahkan, ia mengemukakan bahwa bila angka realisasi pemilu juga semakin baik pada triwulan II 2014 atau sampai pertengahan tahun, maka bisa saja pemilu menjadi faktor positif. "Ini memperlihatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas politik dan kualitas demokrasi Indonesia yang semakin baik," katanya.
        
Menurut BKPM, terjadi peningkatan realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada periode triulan I 2014 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013 sebesar 25,9 persen dari nilai realisasi investasi Rp27,5 triliun menjadi Rp34,6 triliun.
        
Realisasi PMDN berdasarkan sektor usaha yang terbesar adalah listrik, gas dan air (Rp11,3 triliun) dan diikuti industri makanan (Rp4,8 triliun).
        
Berdasarkan lokasi proyek, realisasi PMDN terbesar terdapat di DKI Jakarta (Rp8,3 triliun), Jawa Barat (Rp8,1 triliun), Jawa Timur (Rp7,7 triliun), Jawa Tengah (Rp3,3 triliun), dan Kalimantan Barat (Rp1,6 triliun).
        
Sementara realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada periode triwulan I tahun 2014 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013 juga meningkat sebesar 9,8 persen dari nilai realisasi investasi Rp65,5 triliun menjadi Rp72 triliun.
        
Untuk PMA, realisasi terbesar berdasarkan sektor usaha besar adalah pertambangan (1,7 miliar dolar AS), industri makanan (800 juta dolar), industri alat angkutan dan transportasi (600 juta dolar), serta tanaman pangan dan perkebunan (600 juta dolar).
        
Realisasi PMA terbesar berdasarkan lokasi proyek adalah Jawa Barat (1,8 miliar dolar), Kalimantan Timur (800 juta dolar), Riau (600 juta dolar), Banten (600 juta dolar), dan DKI Jakarta (400 juta dolar).
        
Sedangkan realisasi PMA berdasarkan asal negara yang terbesar adalah Singapura (1,3 miliar dolar), yang diikuti oleh Jepang (1,0 miliar dolar), Mauritius (400 juta dolar), Korea Selatan 9300 juta dolar) dan Australia (300 juta dolar).