Baturaja, 24/4 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu,
Sumatera Selatan, melalui Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan
Perempuan sudah menyiapkan 70 orang kader penyuluh untuk mendukung
suksesnya program keluarga berencana di daerah itu.
Puluhan kader penyuluh tersebut sudah mengikuti bimbingan teknis
diselenggarakan, Rabu (23/4), yang siap menjalankan tugas sebagai tenaga
penyuluh lapangan keluarga berencana, kata Kepala Badan Keluarga
Berencana Pemberdayaan Perempuan Pemkab Ogan Komering Ulu (BKBPP OKU),
Husni Thamrin, melalui sekretarisnya Zaharudin di Baturaja, Kamis.
Dijelaskan bahwa keberadaan tenaga penyuluh lapangan tersebut untuk
mendukung gerakan keluarga berencana (KB) dan pembangunan keluarga
sejahtera di Kabupaten OKU.
Keberadaan para tenaga penyuluh yang handal tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah peserta KB di daerah itu.
Ia menilai puluhan tenaga penyuluh tersebut setelah mengikuti
bimbingan teknis akan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal
sehingga bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat pentingnya program
Keluarga Berencana.
"Para tenaga penyuluh tersebut sebelum diterjunkan ke lapangan sudah
dilatih dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan dalam upaya
pembinaan jaringan pelayanan gerakan keluarga berencana dan pembangunan
keluarga sejahtera tingkat pedesaan dan kelurahan," jelas Zaharudin.
Sementara itu, Kepala Bidang Informasi Program Analisa Keluarga
BKBPP OKU Jhoni Herawan menjelaskan bahwa setiap petugas lapangan
sebelum diterjunkan memang harus mengikuti bimbingan teknis, sehingga
ketika berhadapan dengan calon peserta KB bisa menjelaskan dengan baik
kegunaan dan manfaat mengikuti program keluarga berencana.
Ia menambahkan para tenaga penyuluh tersebut dibekali dengan
pengetahuan berupa pendataan keluarga, sistem pelaporan,tugas peran
petugas penyuluh keluarga berencana daerah termasuk visi dan misi
program KB Nasional.
Sementara Kepala Seksi Advokasi, Informasi, dan Komunikasi BKKBN
Sumsel Mukminin, secara terpisah di Palembang, sebelumnya mengatakan
bahwa dalam dua tahun terakhir, BKKBN Sumatera Selatan gencar
mempromosikan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sehingga secara
langsung berdampak positif dengan pencapaian target dalam menekan angka
pertambahan penduduk.
Pada tahun 2013, Sumsel mampu melampaui target pencapaian peserta
baru MKJP sebesar 13 persen setelah mencatat angka 59.709 orang.
Sementara, pada 2012 mencatat sebanyak 10.710 orang melakukan pemasangan
IUD dan 37.870 orang memakai implant.
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana sendiri belum berjalan
dengan semestinya berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 mengingat terjadi peningkatan jumlah total angka
kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR).
Angka TFR tercatat 2,6 per wanita usia subur (dalam 10 wanita usia
subur terdapat 26 anak yang terlahirkan) atau menyamai catatan SDKI 2007
(stagnasi), katanya.
Berita Terkait
Pemprov Sumsel optimalkan perlindungan tenaga kerja
Kamis, 28 Maret 2024 14:14 Wib
OKI fokus tuntaskan tenaga honorer Jadi P3K .
Kamis, 21 Maret 2024 3:59 Wib
Kemenkumham Sumsel dapat tambahan tenaga medis untuk klinik lapas
Rabu, 6 Maret 2024 18:11 Wib
Rupiah turun seiring pasar tunggu rilis data tenaga kerja AS
Selasa, 5 Maret 2024 11:16 Wib
Wabup OI ingatkan kepala OPD agar tidak angkat tenaga non-ASN
Jumat, 23 Februari 2024 18:19 Wib
Pemkab OKU-BP2MI lanjutkan kerja sama beri perlindungan pekerja migran
Selasa, 6 Februari 2024 16:21 Wib
Pj Bupati Muara Enim terima perwakilan honorer tenaga kesehatan
Rabu, 31 Januari 2024 12:07 Wib
Pemkab Musi Banyuasin berikan beasiswa kuliah S2 kepada 59 mahasiswa
Sabtu, 27 Januari 2024 21:20 Wib