Musirawas (ANTARA Sumsel) - Banjir bandang merendam beberapa
desa di Bulang Tengah Suku Ulu, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan
akibat meluapnya Sungai Musi di wilayah itu.
"Banjir bandang itu juga memutus satu jembatan gantung yang
menghubungkan Desa Kembang Tanjung dengan wilayah pertanian dan
perkebunan warga setempat," kata Bupati Musirawas Ridwan Mukti saat
meninjau lokasi bencana itu di Musirawas, Senin.
Lokasi bencana sekitar 85 kilometer dari Kota Lubuklinggau. Bencana
itu sempat melumpuhkan jalur transportasi dua desa karena dikepung
banjir bandang.
"Untung saja kita sampai di sini banjir mulai surut, meskipun poros
jalan masih tertutup lumpur tebal dan sempat berjalan kaki melihat
jembatan gantung yang putus itu," katanya.
Sambil berdiri pada pangkalan jembatan putus itu, ia langsung
membentuk tim untuk membangun jembatan tersebut, agar warga bisa
beraktivitas ke areal perkebunan dan ladang mereka.
"Saya tunjuk Asisten II menjadi ketua tim dan Kepala Dinas PU Bina
Marga teknisnya, serta camat bersama warga setempat sebagai pelaksana,
yang penting jembatan dapat diselesaikan secepatnya," katanya.
Perbaikan jembatan yang baru dibangun melalui PNPM Mandiri 2013 itu, akan menggunakan dana tanggap darurat.
"Tapi hati-hati, jangan melebihi aturan, yakni tidak boleh di atas Rp100 juta,"katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat setempat untuk waspada bila ada banjir susulan karena desa itu persis di tepi Sungai Musi.
"Biasanya, warga desa setempat, bila datang banjir ada untung
ruginya, untungnya bisa mencari ikan dan mendapatkan kayu yang hanyut,
tapi ruginya tidak bisa ke kebun dan lahan pertanian," ujarnya.
Kepala Dinas PU Bina Marga Musirawas Aidil Rusman mengatakan
pelaksanaan perbaikan jembatan gantung mulai, Selasa(8/4), sedangkan
dana tanggap darurat sudah siap dicairkan.
"Sebagai pelaksana pengerjaan akan menggunakan kelompok masyarakat
PNPM Mandiri yang membangun jembatan tersebut, di samping akan dibantu
masyarakat secara swadaya," ujarnya.
Jembatan gantung sepanjang 100 meter itu dibangun PNPM Mandiri pada
2013 dengan dana Rp261 juta. Putusnya jembatan tersebut bukan akibat
kualitas rendah, akan tetapi karena bencana alam.
Saat banjir membawa pohon bambu yang cukup besar sampai jembatan
tersebut, benda itu tersangkut di salah satu tali jembatan dan akhirnya
tiang seberang patah.
Camat Bulang Tengan Suku Ulu Dedi Juarsyah mengatakan desa yang
sempat terisolir selama beberapa jam oleh banjir bandang itu, adalah
Desa Kembang Tanjung dan Desa Pangkalan Toran.
"Untuk Desa Pangkalan Toran, informasinya sampai saat ini warganya
belum bisa keluar akibat desanya dikepung banjir, mudah-mudahan banjir
itu mulai surut," ujarnya.
Berita Terkait
BPBD kirim bantuan air bersih untuk korban banjir bandang Muratara
Jumat, 19 April 2024 21:36 Wib
BPBD sebut banjir bandang Muratara mulai surut
Jumat, 19 April 2024 13:18 Wib
Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang di Musi Rawas Utara
Rabu, 17 April 2024 15:16 Wib
BPBD Sumsel tangani banjir di Muratara akibatkan 640 warga terdampak
Rabu, 17 April 2024 14:04 Wib
Kota Palembang bikin stasiun pompa air atasi banjir akibat hujan
Sabtu, 13 April 2024 16:32 Wib
Lima nagari di Tanah Datar diterjang banjir lahar hujan Gunung Marapi
Sabtu, 6 April 2024 11:40 Wib
OKU salurkan bantuan kepada korban bencana alam
Rabu, 3 April 2024 22:16 Wib
Usaha kerupuk kemplang Palembang banjir pesanan jelang lebaran
Sabtu, 30 Maret 2024 15:47 Wib