Pemkab OKU gelar pelatihan keterampilan pencari kerja

id pelatihan, pemkab oku gelar pelatihan ketrampilan

Pemkab OKU gelar pelatihan keterampilan pencari kerja

Pemkab OKU gelar pelatihan ketrampilan pencari kerja (Foto Antarasumsel.com/14/E Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menggelar pelatihan peningkatan keterampilan para pencari kerja di wilayah itu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Ogan Komering Ulu (OKU), Hakim Makmun di Baturaja, Kamis mengatakan kegiatan itu akan dilaksanakan selama 360 jam pelajaran yang dilakukan di UPTD BLK Kabupaten setempat.

Pelatihan tersebut diikuti sebanyak 80 peserta dari empat kejuruan, yakni menjahit, otomotif, tata rias dan administrasi bisnis.

"Masing-masing kejuruan terdapat sebanyak 20 orang setiap kelas. Jumlah peserta terdiri atas 55 orang perempuan dan 25 laki-laki," ujarnya.

Ia berharap, kegiatan pelatihan itu dapat memberdayakan UPTD BLK Kabupaten OKU secara optimal seperti di daerah lain.

Sebab, kata dia, jumlah lulusan peserta pelatihan di UPTD BLK OKU setiap tahunnya rata-rata 200-300 orang, dengan hasil mampu menyerap alumni di dunia industri sebanyak enam persen dan membuka lapangan kerja sendiri sebesar 60 persen.

Pemerintah setempat dapat menganggarkan dana guna meningkatkan pelatihan keterampilan produktivitas calon tenaga kerja.

Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) OKU, Marwan Sobri menyatakan pemerintah setempat akan terus menata kebijakan sektor tenaga kerja agar lebih bermanfaat dan berdaya saing tinggi.

Dikemukakannya, permasalahan yang menyangkut tenaga kerja tidak hanya berkaitan dengan tingginya tingkat pengangguran karena keterbatasan lapangan kerja, namun kondisi tenaga kerja itu sendiri.

Oleh sebab itu, penyelesaian persoalan tersebut khususnya daya serap tenaga kerja harus dilaksanakan dengan terencana dan menyeluruh di setiap sektoral.

Sebab, lanjut Sekda, di Kabupaten OKU pada 2013 tercatat sebanyak 3.719 orang pencari kerja, sedangkan peluangnya yang tersedia hanya untuk 406 pelamar atau 10,9 persen.

"Kesenjangan yang signifikan inilah yang harus kita atasi bersama. Solusi yang paling efektif adalah dengan membangun kemandirian tenaga kerja melalui wirausaha, sehingga mampu menyediakan lapangan kerja," katanya. (E Permana)