Palembang (ANTARA Sumsel) - Peran serta swasta dan swadaya masyarakat
sangat diharapkan dalam peremajaan karet di Sumatera Selatan karena
anggaran dari pemerintah masih minim.
Kepala Dinas Perkebunan Pemerintah Provinsi Sumsel Fahrorrozi kepada
wartawan di Palembang, Selasa mengatakan, peremajaan karet setiap tahun
memang ada tetapi belum begitu luas.
Untuk 2014 hanya diremajakan sekitar 2.500 hektare padahal karet
yang sudah tua masih luas. Seharusnya setiap tahun perlu diremajakan
40.000 batang karet bila melihat kondisi sekarang ini.
Oleh karena itu pihaknya minta pihak swasta serta swadaya masyarakat
untuk membantu meremajakan perkebunan karet di daerah ini.
Apalagi luas perkebunan mayoritas dimilik masyarakat sehingga peremajaan dari swasta dan swadaya diperlukan.
Ia mengatakan, anggaran peremajaan karet tersebut dari pemerintah
provinsi Sumsel. Selain juga diperlukan anggaran dari kabupaten dan kota
termasuk pemerintah pusat dalam peremajaan karet tersebut.
Pentingnya peremajaan tersebut karena karet yang sudah tua akan
mempengaruhi produksi padahal komoditas tersebut merupakan andalan
Sumsel.
Berdasarkan data luas perkebunan karet di daerah ini sekitar 1,2
juta hektare dengan produksi rata-rata 1,1 juta ton pertahun. Dari luas
areal perkebunan karet tersebut 90 persen dimiliki rakyat dan selebihnya
swasta.
Berita Terkait
Hingga 2023, Disbun Sumsel catat PSR sawit capai 69.965 hektare
Rabu, 24 Januari 2024 22:26 Wib
Kementan telah beri rekomendasi peremajaan sawit seluas 319.699 ha
Kamis, 16 November 2023 14:16 Wib
Panen perdana program Peremajaan Sawit Rakyat di OKI
Senin, 17 Juli 2023 21:14 Wib
OKI jadi daerah dengan peremajaan kelapa sawit terluas
Senin, 17 Juli 2023 18:15 Wib
Kejati tahan dua tersangka korupsi program sawit Aceh Barat Rp75,6 miliar
Rabu, 21 Juni 2023 14:03 Wib
Program kemitraan PSR efektif meningkatkan produktivitas
Kamis, 16 Maret 2023 18:48 Wib
KUD Muba Sumsel peroleh penghargaan nasional produktifitas peremajaan sawit
Selasa, 28 Februari 2023 12:53 Wib
Ahli ungkap potensi batang sawit tua jadi sumber baru bioetanol
Selasa, 6 Desember 2022 18:58 Wib