Pemkot Lubuklinggau terapkan program kesehatan gratis

id lubuklinggau, pemkot lubuklinggau

Pemkot Lubuklinggau terapkan program kesehatan gratis

Pemerintah Kota Lubuk Linggau (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan mulai menerapkan program kesehatan gratis bagi penyandang cacat melalui unit pelayanan sosial keliling.

Perogram tersebut pertama kali dilakukan di Sumatera Selatan, menindak lanjuti program Gubernur Alex Noerdin dengan sasaran penderita cacat mental dan warga kurang mampu, kata Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe, Sabtu.

Ia mengatakan, selama ini program kesehatan gratis itu sudah dilakukan tapi hanya pada warga miskin dan kurang mampu dilayani pada setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), namun kali dilayani Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) dengan sasaran masyarakat cacat mental (Distabilitas).

Dengan pasilitas banyuan Pemprovinsi Sumatra Selatan itu petugas kesehatan setempat sudah melakukan pelayanan sistem "Jemput bola" dengan gratis kepada masyarakat tanpa melihat identitasnya.

Kegiatan tersebut merupakan wujud nyata dari Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang didengung-dengungkan pelayanan kesehatan gratis kepada seluruh lapisan masyarakat di wilayah Sumsel.

Dipercayanya Kota Lubuklinggau menjadi pelayanan pertama bagi penyelenggara UPSK itu dari empat kabupaten/kota di sumsel, otomatis pelayanan kesehatan jemput bola terus ditingkatkan.

Masyarakat yang dilayani sistem pengobatan gratis jemput bola itu, juga akan diberikan tindak medis untuk dirujuk ke rumah sakit setempat dan Kota Palembang.

Pemerintah Kota Lubuklinggau akan menyiapkan sarana transportasi (Mobil Ambulan) yang dilengkapi dokter dan perawat bahkan ongkosnya disiapkan dinas kesehatan setempat, bagi warga yang ingin dilayani program tersebut bisa menghubungi call center 555 selama 24 jam, jelas wali Kota SN Prana Putra Sohe.

Kepala Dinsos Kota Lubuklinggau H Abdullah Matcik mengatakan program UPSK itu baru dialokasikan pada empat kota/kabupaten , pertama kali di Lubuklinggau.

Pempro Sumatera Selatan telah menyediakan alokasi dana ini sebesar Rp1 Miliar melalui Dinas Sosial Provinsi Sumsel, ujarnya.

Jumlah penyandang cacat di Kota Lubuklinggau sejaka program tersbeut berjala beberapa terakhir baru terdata sekitar 350 orang, jumlah itu diperkirakan masih bertambah, tambahnya.