Peneliti temukan situs pemukiman kuno Fordata

id situs pemukiman kuno Fordata maluku, situs

Peneliti temukan situs pemukiman kuno Fordata

Ilustrasi. (Foto Antarasumsel.com/13/Nila Fuadi)

(ANTARA Sumsel) - Tim peneliti dari Balai Arkeologi Ambon menemukan 15 situs perkampungan kuno di Pulau Fordata, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
 
"Semua wilayah di Fordata yang kami survei memiliki jejak peninggalan perkampungan kuno, totalnya sekitar 15 titik perkampungan kuno yang potensial," kata Arkeolog Marlon Ririmas, di Ambon, Kamis.
 
Ia mengatakan Fordata merupakan pulau kecil yang terletak di sebelah utara Pulau Tanimbar, dan hanya dihuni oleh lima desa.
 
Penemuan 15 situs pemukiman kuno Fordata didapatkan saat survei yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Ambon pada 11 Maret 2014, dalam upaya pencarian jejak perkampungan kuno di Kepulauan Tanimbar bagian utara.
 
Berdasarkan karakteristik umum wilayah pemukiman kuno di Pulau Fordata, yakni berada di dataran tinggi dengan akses yang minimal, karakter masyarakat yang bermukim di 15 situs kuno identifikasi cukup defensif.
 
Sama seperti pola perpindahan pemukiman masyarakat Maluku pada umumnya, masyarakat di 15 situs pemukiman kuno pindah ke pemukiman yang sekarang setelah adanya kebijakan pasifikasi oleh pemerintah kolonial Belanda, pada akhir abad ke-19 hingga awal abad 20.
 
"Jarak dari perkampungan kuno ke pemukiman yang sekarang tidak terlalu jauh karena proses mobilitas tidak hanya sekali tetapi beberapa kali, rata-rata masyarakat berpindah dari pemukiman sebelumnya setelah ada kebijakan pasifikasi oleh pemerintah kolonial," katanya.
 
Lebih lanjut Marlon mengatakan, dari 15 pemukiman kuno yang ditemukan, situs Watueli yang merupakan bekas pemukiman masyarakat Desa Romeaan sangat potensial untuk diteliti, dikarenakan adanya jejak-jejak penguburan tradisional, yakni tengkorak-tengkorak manusia dikumpulkan dalam satu lokus.
 
"Indikasi jejak-jejak penguburan tradisional cukup banyak di sekitar perkampungan kuno itu, ada penguburan sekunder, tengkorak-tengkorak dikumpulkan dalam satu lokus atau relung batu," ucapnya.