Wartawan Lampung jalani uji kompetensi

id ukw, uji kompetensi, wartawan, ujian, aji, pwi, lampung, jurnalis

Wartawan Lampung jalani uji kompetensi

Aliansi Jurnalis Independen (Foto Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

...Bagi anggota AJI yang telah mengikuti UKJ dan dinyatakan sebagai jurnalis yang kompeten diharapkan mempraktikkan perilaku selayaknya jurnalis profesional...
Bandarlampung (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 20 jurnalis dari berbagai media massa di Lampung selama dua hari menjalani uji kompetensi jurnalis yang digelar Aliansi Jurnalis Independen.
       
Menurut Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung Yoso Muliawan, di Bandarlampung, Minggu, pihaknya harus bertanggungjawab pada publik untuk menciptakan jurnalis berkompeten melalui Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ), khususnya bagi para anggota AJI di daerah ini.
        
"Bagi anggota AJI yang telah mengikuti UKJ dan dinyatakan sebagai jurnalis yang kompeten diharapkan benar-benar bisa menerapkan Kode Etik Jurnalistik dan mempraktikkan perilaku selayaknya jurnalis profesional di lapangan," ujar Yoso, didampingi Sekretaris AJI Bandarlampung, Ridwan Hardiansyah.
        
UKJ yang berlangsung dua hari, Sabtu-Minggu (22--23/2) itu, menurut Yoso, dijalankan sejalan dengan mandat dari Dewan Pers yang diterima AJI Indonesia untuk menjadi salah satu organisasi pers yang harus melakukan uji kompetensi bagi anggotanya maupun jurnalis umumnya.
        
Tujuannya agar integritas profesi jurnalis dapat ditegakkan dan para jurnalisnya memiliki kapasitas yang memadai dalam menjalankan, baik sebagai jurnalis muda, madya, maupun jurnalis utama yang dapat terus meningkatkan profesionalisme sebagai pekerja pers yang andal dan terpercaya.
        
Namun untuk AJI, katanya lagi, sementara ini pelaksanaan UKJ masih terbatas dikhususkan untuk anggotanya dan belum terbuka untuk umumnya jurnalis.
        
Dia menilai, keterbatasan kemampuan dan kapasitas pengetahuan, kesadaran dan keterampilan serta kepatuhan pada etika dan hukum umumnya para jurnalis cenderung masih lemah, mengingat pendidikan dan peningkatan keterampilan bagi para pekerja pers itu sering diabaikan.
        
Belum semua perusahaan pers memberikan perhatian bagi peningkatan pendidikan para wartawannya, ujarnya lagi.
        
Menurut dia, pelaksanaan UKJ itu harus dilakukan, antara lain untuk mengetahui kapasitas dan kompetensi para jurnalis yang bekerja di media massa maupun jurnalis lepas di daerah ini.
        
Para jurnalis yang dinyatakan kompeten dan profesional berhak menyandang sertifikat sebagai jurnalis kompeten setelah melalui proses verifikasi kelayakannya oleh Dewan Pers, untuk kemudian diumumkan oleh Dewan Pers dalam lamannya.
        
UKJ AJI Bandarlampung diikuti 20 jurnalis, yaitu kelompok jenjang jurnalis muda sebanyak 11 orang, terbagi dalam kelompok satu enam orang dengan penguji Hadi Rahman, dan kelompok dua, lima orang dengan penguji Budisantoso Budiman.
        
Lalu kelompok tiga, jurnalis madya tujuh peserta, dengan penguji Willy Pramudya dan Oyos Saroso HN, serta kelompok empat, jurnalis utama yang diikuti dua orang dengan penguji Satrio Arismunandar.
        
Pengurus AJI Indonesia yang juga penguji UKJ di Lampung, Willy Pramudya merincikan, materi yang diujikan bagi para peserta UKJ itu adalah pengetahuan umum, meliputi profesionalisme, komunikasi massa, pers nasional dan media global, serta hukum pers.
        
Lalu teori jurnalistik meliputi prinsip-prinsip jurnalistik, unsur berita, nilai berita dan jenis berita, serta bahasa jurnalistik. Kemudian teori jurnalistik meliputi fakta dan opini, narasumber, dan kode etik jurnalistik.
        
Pengujian praktis lainnya adalah praktik jurnalistik berupa wawancara, melakukan liputan, menyusun berita, menyunting berita, dan praktik merancang materi dan desain, mengolah manajemen redaksi, menetapkan kebijakan redaksi, menggunakan peralatan teknologi informasi, pemetaan dan penyikapan problem etik, serta perincian kode etik ke dalam kode perilaku.
         
Peserta UKJ utama AJI Bandarlampung itu, adalah Zulkarnain Zubairi, redaktur Harian Umum Lampung Post yang telah berkiprah di jurnalistik selama 19 tahun dan Fadilasari (Metro TV).
        
Peserta UKJ muda, salah satunya Wandi Barboy Silaban, reporter Lampung Post yang menekuni jurnalistik selama dua tahun.
        
Para peserta UKJ lainnya berasal dari sejumlah media massa cetak dan media ciber di Lampung dan kontributor media nasional di daerah ini, antara lain Radar Lampung, Tribun Lampung, dan okezone.com.
         
"AJI memiliki tiga visi yang terangkum dalam Tripanji AJI, yaitu kebebasan pers, profesionalisme jurnalis, dan kesejahteraan jurnalis. UKJ ini merupakan salah satu upaya menjaga jurnalis tetap profesional dan beretika dalam bekerja sehari-harinya," kata Yoso Muliawan.