Pangdam: Prajurit TNI harus netral pada Pemilu 2014

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Bambang Budi Waluyo menegaskan prajurit TNI harus netral dalam pelaksanaan Pemilu mendatang.

Prajurit harus berpegang teguh pada netralitas saat Pemilu mendatang, kata Pangdam dalam amanatnya yang disampaikan Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Toto S. Moerasad saat upacara bulanan di Palembang, Selasa.

Dikatakannya sikap netral TNI tersebut karena dalam setiap pelaksanaan Pemilu dan Pilkada merupakan ujian terhadap Netralitas TNI sebagai amanat dari reformasi internal.

"Jadi hal itu perlu untuk menjadi perhatian semua, terlebih para prajurit yang bersentuhan langsung dengan kegiatan di masyarakat seperti para Babinsa".

Lebih lanjut dia mengatakan, netralisasi itu karena Pemilu merupakan pesta demokrasi yang nantinya sesuai pilihan rakyat.

Patut untuk diketahui bersama, selama ini tugas non militer seperti bakti sosial yang dilakukan prajurit TNI masih dianggap secara minor yang dicurigai mengandung muatan tertentu dan diboncengi kepentingan penguasa.

Namun, persepsi dan kecurigaan ini hendaknya tidak dijadikan sebagai alasan untuk menghindari kontak dengan masyarakat.

Ia mengatakan tetapi hal tersebut harus menjadi bahan evaluasi dan introspeksi bagi semua terutama dalam melaksanakan kegiatan yang melibatkan masyarakat ataupun kelompok.

Dengan berpegang pada asas netralitas dan niat baik untuk berbuat yang terbaik serta bermanfaat bagi masyarakat, pihaknya percaya persepsi dan kecurigaan yang ada selama ini akan hilang dengan sendirinya.

Dalam kesempatan itu Pangdam juga menyampaikan beberapa hal penting diantaranya agar prajurit meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

"Selain itu meningkatkan disiplin pribadi sebagai basis terwujudnya kekuatan satuan dan masyarakat. Selaku prajurit dan PNS TNI, jangan pernah berhenti dari tekad dan semangat untuk menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat sekitar," tambah Pangdam.