Pemkab akan bangun gedung SDN 71 OKU

id sdn, sdn memprihatinkan, akan dibangun pemkab oku

Pemkab akan bangun gedung SDN 71 OKU

SDN di Ogan Komering Ulu tidak layak operasional karena bangunannya terbuat dari papan dan berlantai tanah (Foto Antarasumsel.com/13/E Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan melalui Dinas Pendidikan setempat segera membangun SDN 71 di Talang Padang, Desa Negeri Sindang, Kecamatan Sosoh Buay Rayap OKU, karena sekarang ini kondisinya memprihatinkan.

"Ini menjadi pekerjaan rumah saya. Sekolah itu masih menginduk. Tapi, jika layak dibangun harus segera dibangun. Kami prioritaskan, mana yang lebih membutuhkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Mahyudin Helmi di Baturaja, Jumat.

Meski demikian, lanjut Mahyudin, pihaknya masih menunggu laporan dari Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Sosoh Buay Rayap.

"Tentunya, kami juga akan menurunkan tim untuk meninjau langsung keadaan sekolah yang sebelumnya diinformasikan melalui surat kabar bahwa kondisi gedung sekolah tersebut memprihatinkan, dinding dari papan, atap seng dan lantainya masih tanah tersebut," katanya.

Mengenai kapan dimulai pembangunannya, belum bisa dipastikan, namun direncanakan pembangunan SDN 71 OKU itu dimasukkan pada anggaran APBD 2014.

"Kami ingin secepatnya, jika memang kondisinya sangat serius, karena prioritas kami memajukan mutu dan kualitas pendidikan," kata Mahyudin.

Mengenai penempatan guru PNS, ia menyatakan belum bisa menjamin, karena masih melihat hasil kelulusan CPNS tahun ini.
"Jika ada yang mau dan bersedia ditempatkan di sana, serta memang sangat dibutuhkan, akan kami rekomendasikan," ungkapnya.

SDN 71 Talang Padang merupakan sekolah negeri yang menginduk ke SDN 71 Negeri Sindang, Kecamatan Sosoh Buay Rayap.
Sebelumnya, sekolah ini berada di kolong rumah warga bernama Sirin, selanjutnya menghibahkan tanahnya seluas 50X50 meter untuk dibangun gedung sekolah.

Lantaran tak mendapat bantuan dari pemerintah, wali murid berinisiatif membangun gedung dengan dana swadaya sebesar Rp5 juta.

Menurut warga setempat, dari dana swadaya tersebut dibangun  sekolah berdinding papan, beratap seng dan masih berlantai tanah.

Dari bangunan 4X12 meter itu, terdapat dua ruang kelas masing-masing berukuran 4X5 meter,  dan dua ruangan lagi masing-masing berukuran 3X2 meter setiap kelasnya. (E Permana)