Kabupaten OKU terdapat cadangan batu bara mencapai satu miliar ton

id batubara, oku terdapat cadangan batubara

Kabupaten OKU terdapat cadangan batu bara mencapai satu miliar ton

potensi batu bara OKU Sumsel (FOTO ANTARA)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan hingga saat ini memiliki cadangan batu bara yang cukup besar mencapai satu milir ton lebih, namun hingga saat ini belum tergarap penuh.

"Memang belum tergarap penuh, karena baru PT Buana Eltra saja yang melakukan penambangan batu bara di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dengan produksi rata-rata 1,200 juta ton per tahun," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi OKU, Ir M Nasir Yazit MT, di Baturaja, Jumat.

Nasir menjelaskan, potensi batu bara yang ada tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Ulu Ogan, Semidang Aji, Pengandonan, Lubuk Batang dan Lubuk Raja dengan luas lahan mengandung batu bara sekitar 100 ribu hektare.

Hanya saja, meskipun potensi cukup besar batu bara di OKU hanya 3.000 kalori atau di bawah kadar batu bara dihasilkan Muaraenim di atas 3.000 kalori.

Meski belum tergarap penuh dan potensi batu bara di OKU berkalori redah, namun masih banyak perusahaan pertambangan yang berminat mengeruk sumber kekayaan alam di daerah tersebut.

Buktinya, sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan izin membuka tambang di OKU, dan 20 di antaranya sudah mendapatkan izin.

Misalnya, izin perjanjian Kontra Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) dikeluarkan Kementrian Pertambangan dan Energi RI sesuai UU NO 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Batu bara.

"Perusahaan yang sudah mendapat izin tersebut antara lain perusahaan Bakti Nugraha Yuda,  Buana Eltra, Abadi Ogan Cemerlang, Adimas Puspita Serasi (izin untuk dua lokasi), Layan Pawer, serta Hanson. Tetapi sudah beroperasi baru Buana Etra, sementara yang lainnya akan menyusul pada 2014" katanya.

Jika seluruh perusahaan itu sudah beroperasi seperti PT Buana Etra, kata dia, maka sesuai rujukan UU No 33 tahun 2004 mengenai dana bagi hasil menargetkan mampu meraih pendapatan sebesar Rp3 miliar pertahun untuk bagi hasil batu bara.

Ia berharap, semuanya bisa direalisasikan tahun depan. (E Permana)