Wisata religius Ziarah Kubro diikuti ribuan orang

Palembang (ANTARA Sumsel) - Wisata religius Ziarah Kubro 2013 di Kota Palembang diikuti ribuan orang ulama dan auliya dari berbagai daerah dan sejumlah negara Islam.

Wisata religius itu tidak hanya berziarah pada empat makam syeikh terkemuka daerah itu, tapi juga berdampak pada pendapatan warga Kota Palembang, terutama pedagang makanan khas dan cendera mata lainnya, kata Humas Haul dan Ziarah Kubro 2013 Mahdi Muhammad Sihab di Palembang, Jumat.

Ia mengatakan, pada hari pertama para penziarah mengunjungi makam auliya dan Habib Ahmad binti Syeihk Shahab di Gubah Duku di Kelurahan Delapan Ilir, pada hari kedua rombongan dari berbagai daerah dan negara Islam itu mengunjungi Habib seberang Ulu di Telaga Sewidak dan Babus Salam As-Seggaf.

Berikutnya berziarah ke Rauha dan haul Al-Faqihil Muqaddam Tsuani Al-Iman Al-Habib Abdurrahman As-Seggaf bin Muhammad Maula Ad-Dawilaih dengan pengunjung tiga ribuan orang.

Puncak ziarah kubro itu, pada Minggu yaitu mengunjungi makam Al-Habib Pangeran Syarif Ali Syeikh Abubakar, makam Kesultanan dan auliya kawah Tengkurep dan makam Kesultanan Auliya dan Habib Kambang Koci yang pesertanya diperkirakan mencapai 13 ribu orang.

Agenda tahunan itu, kata dia selain diikuti para alim ulama dan sesepuh habib Kota Palembang, juga diikuti para ulama dan tamu dari luar kota antara lain Jawa, Kalimantan dan Sumatera.

Sedangkan para ulama dari luar negeri antara lain Malaysia, Singapura, Yaman, Brunai Darussalam dan beberapa negara di kawasan Timur Tengah termasuk peserta dari Arab Saudi.

Pada hari puncak mengunjungi Makam Al-Habib Pangeran Syarif Ali bin Syeikh Abubakar di Kelurahan lima Ilir Boom Baru. Konon syeikh itu seorang waliullah yang alim dan berwibawa, sehingga disegani banyak orang termasuk kolonial Belanda.

Setelah itu mengunjungi makam Pangeran Syarif Ali di wilayah pemakaman Kawah Tengkurep, terletak di Kelurahan Tiga Ilir Boom Baru, Kota Palembang. Syarif Ali dikenal seorang pemimpin yang arif dan adil serta dikenal hafal Al-Quran.

Terakhir berkunjung ke makam kesultanan, auliya dan Habib Kambang Koci yang bersebelahan dengan pemakaman Kawah Tengkurep, Sultan Mahmud Badaruddin I yang mewakafkan sebidang tanah yang cukup luas untuk pemakaman anak cucu serta menantunya, tanah pemakaman tersebut dinamakan Kambang Koci, ujarnya.