KSAD: Tersangka Cebongan harus diberi dukungan moril

id Jenderal TNI Moeldoko, ksad

KSAD: Tersangka Cebongan harus diberi dukungan moril

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko (FOTO ANTARA)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko mengajak seluruh prajurit Kopassus untuk  memberikan dukungan moril terhadap rekannya yang terlibat masalah kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

"Pada kesempatan ini, saya mengajak mari kita berikan dorongan moril dan doa kepada rekan-rekan kita yang sedang menjalani proses hukum dalam kasus Cebongan," kata KSAD dalam upacara penyematan Brevet Komando Kehormatan Pasukan Khusus (Kopassus) di Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa.

Sebagai prajurit kesatria, dukungan moril diberikan karena prajurit Kopassus yang terlibat telah menunjukkan sikap profesional dalam mengakui dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Ia menegaskan, sikap sekatria harus menjadi semangat yang tidak pernah surut dalam mengukir pengabdian Korps Baret Merah.

"Saya ingin semua prajurit TNI AD menjadi prajurit yang profesional dan santun," ucap Moeldoko, menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko juga menegaskan, pihaknya tidak akan menutup-nutupi proses hukum kasus Cebongan. Semua langkah hukum dilakukan sesuai prosedur dan diselesaikan hingga tuntas.

"Kasus cebongan tidak ada yang ditutup-tutupi. Semua berjalan sesuai prosedur dan ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan," ucapnya.

Kasus penyerangan di LP Cebongan yang terjadi pada 23 Maret 2013 lalu menewaskan empat tahanan titipan Polda DIY. Mereka adalah Hendrik Angel Sahatapi alias Deki, Yohanes Juan Mambait, Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi, dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi.

Latar belakang penyerangan adalah pengeroyokan dan pembunuhan terhadap Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe pada 19 Maret 2013 dan pengeroyokan terhadap mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono pada 20 Maret 2013.