Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan memberdayakan masyarakat sebagai kader dalam program Bina Keluarga Balita untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
"Kader yang umumnya kaum ibu ini dipandang sangat efektif untuk melakukan pendekatan ke masyarakat, terutama mengajak peduli pada kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan balita," ujar Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sumsel Mustofa di Palembang, Selasa.
Usai menghadiri orientasi kader Bina Keluarga Balita (BKB) se-Sumsel itu, Mustofa mengatakan pemerintah berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui program Bina Keluarga Balita (BKB), karena masa balita akan sangat menentukan pada periode perkembangan manusia berikutnya.
"Melalui pemantauan seperti tingkat kesehatan, sensitifitas, dan tingkat kecerdasan para balita maka para generasi muda Indonesia diharapkan lebih baik secara kualitas pada masa mendatang," katanya.
Capaian positif ini diharapkan mengeliminasi kesulitan pemerintah dalam menurunan jumlah penduduk dalam beberapa tahun terakhir.
"Jadi, SDM yang sudah terlahir tidak boleh dibiarkan begitu saja, tetap harus berkualitas," ujarnya.
Sumsel menjadi satu dari empat provinsi di Indonesia yang dipercaya menjalankan program BKB. Tiga provinsi lainnya, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara.
Untuk itu, BKKBN Sumsel menggelar kegiatan orientasi bagi kader BKB dengan diikuti 140 orang perwakilan dari 15 kabupaten/kota Sumsel, 27 Mei-4 Juni 2013.
Para peserta itu dibagi dalam empat angkatan, dengan masing-masing angkatan 35 orang.
"Materi orientasi yakni mengenai revitalisasi Bina Keluarga Balita, peran orangtua dalam memantau tumbuh kembang anak, teknik penyuluhan dengan menggunakan alat peraga dan permainan, teknis pengelolaan dan pencatatan pelaporan menggunakan Kartu Kembang Anak," katanya.
Para kader itu akan dibagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan usia balita dari 0-5 tahun yang akan ditanggani ketika menjalankan tugas di tengah-tengah masyarakat.
"Nantinya, para kader akan melakukan penyuluhan secara rutin yakni minimal satu kali dalam sebulan untuk kelompok yang dibina terdiri atas 10 hingga 15 keluarga berintegrasi dengan Paud dan Posyandu," ujarnya.
Sementara ini, jumlah BKB di Sumsel yang tersebar di 15 kabupaten/kota berdasarkan data BKKBN Sumsel per Januari 2013 mencapai 2.555 kelompok.
Setiap kelompok terdiri atas 10 anggota dan seorang yang bertindak sebagai pembina memiliki agenda rutin pertemuan, yakni untuk penyampaian berbagai materi diantaranya penyuluhan tentang pengasuhan dan tumbuh kembang anak.
Berita Terkait
Pemprov Sumsel gandeng BSB berdayakan UMKM di bazar Ramadhan
Rabu, 13 Maret 2024 21:27 Wib
Berdayakan ribuan lansia, Bukit Asam raih penghargaan
Rabu, 1 November 2023 17:04 Wib
Imigrasi Palembang berdayakan Timpora cegah tenaga kerja asing ilegal
Selasa, 19 September 2023 22:26 Wib
PTBA berdayakan ibu rumah tangga lewat usaha batik kujur
Sabtu, 26 Agustus 2023 9:17 Wib
PTBA berdayakan ibu rumah lewat usaha rosela
Senin, 17 April 2023 19:05 Wib
Bukit Asam berdayakan ibu rumah tangga di Lahat lewat budidaya jamur tiram
Jumat, 3 Februari 2023 11:21 Wib
PTBA berdayakan 1.127 orang lansia produksi tusuk sate
Selasa, 22 November 2022 17:41 Wib
PTBA dan Paguyuban Krajan berdayakan 1.127 lansia produksi tusuk sate
Senin, 21 November 2022 10:27 Wib