PBB pertanyakan Polri menangani terduga teroris

id teroris, densus 88

PBB pertanyakan Polri menangani terduga teroris

ILustrasi - Penggrebekan teroris (FOTO ANTARA)

Tanpa bermaksud membela terorisme, saya hanya bertanya, bagaimana membuktikan kebenaran dugaan bahwa mereka teroris, bila 'keburu' ditembak mati.....
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Partai Bulan Bintang (PBB) mempertanyakan langkah Polri menangani terduga teroris dengan menembak mati tujuh orang dalam serangkaian penggerebekan di beragam lokasi yang serentak dilakukan Detasemen Khusus 88 Mabes Polri, Rabu (8/5).

"Tanpa bermaksud membela terorisme, saya hanya bertanya, bagaimana membuktikan kebenaran dugaan bahwa mereka teroris, bila 'keburu' ditembak mati," kata Sekretaris Jenderal PBB BM Wibowo di Jakarta, Jumat.

Wibowo menilai para penggiat Hak Asasi Manusia harus berbicara apakah cara penanganan Polri seperti itu apakah wajar atau tidak. Menurut dia, apabila hukuman mati di pengadilan saja ditentang dan diminta untuk dihapuskan.

"Lalu bagaimana dengan menembak mati seseorang sebelum proses pengadilan berlangsung dan keputusan hukum diambil," tegasnya.

Dia juga mempertanyakan penangkapan terduga teroris itu yang disertai penembakan melalui acara siaran langsung di media televisi. Hal itu menurut dia disaksikan anak-anak sekolah yang seharusnya tidak boleh menyaksikan adegan seperti itu.

 "Apakah tak ada cara lain menangkap orang sehingga harus melalui siaran langsung tembak-tembakan yang bahkan disaksikan anak-anak usia sekolah," ujarnya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap 20 orang terduga teroris di sejumlah lokasi sejak Rabu (8/5), tujuh diantaranya ditembak mati. Lokasi tersebut antara lain Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Batang, dan Kendal, serta terakhir di Kebumen.

Polri merilis ketujuh terduga teroris yang tewas tersebut adalah adalah Abu Roban, Bastari, Toni, Bayu alias Ucup, Budi alias Angga, Junet alias Encek, dan Sarame.

Para terduga teroris yang ditangkap di Jakarta dalam keadaan hidup yakni Faisal alias Boim, Endang, Agung, Agus Widharto dan Iman. Sedangkan yang ditangkap di Kendal yakni Puryanto dan Iwan.

Terduga teroris yang ditangkap di Kebumen yakni Farel, Wagiono, Slamet dan Budi. Kemudian terduga teroris yang ditangkap di Bandung yakni William Maksum alias Acum alias Dadan dan Haris Fauzi alias Jablud.