Dahlan gagas BUMN kelola ganja untuk kesehatan

id ganja, kesehatan, kelola, bumn, dahlan iskan

Dahlan gagas BUMN kelola ganja untuk kesehatan

Menteri BUMN Dahlan Iskan. (Foto Antarasumsel.com/Yudi Abdullah)

...Ini usulan dari seorang ahli farmasi, bahwa biji ganja bisa dijadikan obat jantung dan kanker. Saya sesungguhnya sudah terprovokasi, kemudian saya mempelajari ide itu...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan sedang berpikir keras kemungkinan BUMN mengelola ladang ganja untuk keperluan dunia kesehatan sebagai obat kanker dan jantung.
          
"Ini usulan dari seorang ahli farmasi, bahwa biji ganja bisa dijadikan obat jantung dan kanker. Saya sesungguhnya sudah terprovokasi, kemudian saya mempelajari ide itu," kata Dahlan usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Gedung PT Taspen, Jakarta, Selasa.
          
Menurut Dahlan, ihwal dari ketertarikannya mempelajari pemikiran tersebut ketika dirinya pada pekan lalu didatangi seorang ahli farmasi.
          
Dahlan menjelaskan, secara singkat ahli farmasi tersebut memaparkan teknis penggunaan biji ganja yang secara medis dapat dijadikan bahan dasar obat-obatan.
          
Mantan Direktur Utama PLN ini mengaku sempat tekagum-kagum atas paparan dari ahli farmasi tersebut.
          
"Secara dunia farmasi itu merupakan hal yang logis, sehingga saya minta kepada ahli farmasi tersebut menyiapkan referensi-referensi penggunaan biji ganja menjadi bahan pengobatan," ujar Dahlan.
         
Meski demikian, Dahlan tidak bersedia menyebutkan nama atau identitas ahli farmasi yang mendatanginya tersebut.
         
Ia hanya menjelaskan, ahli farmasi tersebut adalah orang Indonesia, namun pemikirannya soal biji ganja menjadi bahan farmasi dipelajarinya ketika berada di luar negeri.
         
Salah satu alasan kuat dari ahli farmasi tersebut adalah, Indonesia iklim yang cocok untuk pengembangan biji ganja.
         
"Kenapa BUMN tidak berpikir untuk mengolah ladang ganja menjadi sebuah alternatif untuk obat dan kesehatan, dari pada sering dibakar," ujar Dahlan menirukan pendapat ahli tersebut.
         
Terkait kemungkinan BUMN untuk menindaklanjuti ide tersebut, Dahlan mengatakan masih harus berpikir ribuan kali.
         
"Masih akan melakukan pendalaman, apakah melalui BUMN Farmasi atau melibatkan kalangan perguruan tinggi seperti fakultas farmasi," ujarnya.
         
Akan tetapi Dahlan menekankan bahwa pengelolaan ladang ganja harus sebatas pemikiran semata yang harus didiskusikan semua pihak.
         
"Soalnya hal yang tidak mungkin BUMN mengelola ganja. Pasti terjadi apa-apa kalau itu dilaksanakan," ujarnya.