Harga kopi bubuk di Palembang naik

id kopi, kopi bubuk, harga kopi bubuk naik

Harga kopi bubuk di Palembang naik

Kohapa, petani kopi Semendo, memetik buah kopi semendo yang matang di area perkebunan kopi milik warga Semendo Darat Ulu Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (4/2). (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

....Kita hanya menjualkan saja, sedangkan pasokan Kopi bubuk rutin didatangkan pengusaha industri kecil....
Palembang (ANTARA Sumsel) - Harga kopi bubuk yang dijual pedagang pada sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang, Kamis, mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya karena nilai beli bahan baku kopi biji lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.

Menurut Akim, salah satu pedagang di pasar tradisional Kelurahan 7 Ulu Palembang bahwa harga jual kopi bubuk kualitas sedang Rp40 ribu per kilogram, atau naik dibandingkan sebelumnya kisaran Rp38 ribu per kg.

"Kita hanya menjualkan saja, sedangkan pasokan Kopi bubuk rutin didatangkan  pengusaha industri kecil yang khusus memproduksi komoditas tersebut. Jadi soal harga jual tergantung berapa ditetapkan kita menyesuaikan saja," kata pedagang penyedia barang kebutuhan pokok ini menjelaskan.

Namun, biasanya harga jual kopi bubuk selama ini tergantung dengan pasokan dan nilai tebus bahan baku kopi biji, artinya jika pasokan lancar dan nilai tebus turun maka sebeliknya harga jualpun akan turun, katanya.

Mengenai kondisi perdagangan kopi bubuk sekarang ini, diakuinya, memang baik pasokan barang maupun jumlah pedagang jauh berkurang dibandingkan sebelumnya.

"Jika kondisi tahun 1980-an pasokan bahan baku kopi biji dari daerah penghasil cukup lancar dan jumlahnya melimpah, karena Kota Palembang Sumatera Selatan merupakan salah satu daerah pengekspor komoditas tersebut di Sumatera," katanya.

Namun setelah itu, pasokan komoditas tersebut berangsur berkurang dan puncaknya di tahun 2000-an Sumsel tidak lagi menjadi daerah pengekspor, karena di sejumlah daerah penghasil petaninya banyak beralih menanam komoditas lain seperti karet dan kelapa sawit.

Ia mencontohkan, di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Ogan Komering Ulu Selatan, dulunya merupakan salah satu daerah penghasil kopi biji yang rutin pedagang pengumpulnya memasok ke eksportir di Palembang.

Namun sekarang, kata dia, walaupun ada jumlah pasokan bahan baku kopi bubuk itu terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal saja.

Lagi pula, sejumlah pengusaha eksportir kopi biji yang berlokasi di kawasan Sekanak Kota Palembang saat ini sudah tidak ada lagi, termasuk gudang penyimpanan barang beralih fungsi, katanya menambahkan.

Pantauan Antara, sejumlah pedagang kopi bubuk di beberapa pasar tradisional masing-masing menyediakan stok terbatas dan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Sedangkan calon pembeli, menurut beberapa pedagang pengecer itu selain pelanggan rutin seperti pengusaha hotel, rumah makan juga masyarakat umum.