Tiga calon wali kota Palembang bersaing ketat

id pilkada, calon walikota, calon wali kota palembang

Tiga calon wali kota Palembang bersaing ketat

Tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang dengan nomor urut peserta Pilkada yang ditetapkan pada rapat pleno terbuka KPU setempat, Kamis (21/2). (Foto Antarasumsel.com/13/Nila Fuadi/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Tiga pasangan calon wali kota-wakil wali kota Palembang memiliki tingkat elektabilitas yang saling berdekatan sehingga ketiganya akan bersaing ketat untuk memenangkan pemilihan kepala daerah pada 7 April mendatang.

"Pergerakan pemilih sangat cepat sehingga semua bisa berpeluang menang," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid di Palembang, Selasa.

Menurut dia, dari hasil survei Puskaptis pada 20-26 Maret 2013 elektabilitas pasangan calon wali kota-wakil wali kota Palembang Sarimuda-Nelly Rosdiana berada di urutan pertama yakni sekitar 33,25 persen.

Kemudian disusul pasangan Romi Herton-Harnojoyo sekitar 33,10 persen dan pasangan Mularis Djahri-Husni Thamrin sekitar 30,05 persen.

Dengan demikian, kata Husin Yazid, persaingan ketiga pasangan calon wali kota-wakil wali kota Palembang itu akan berlangsung dengan ketat.

Ia menyatakan, sampai hari ini tidak bisa disimpulkan pasangan calon wali kota-wakil wali kota yang akan menang pada Pilkada Palembang nanti, karena semuanya mempunyai potensi untuk menang.

"Penentunya adalah pemilih militan dan mereka yang belum menentukan pilihan," katanya.

Menurut Husin Yazid, perolehan tingkat elektabilitas tertinggi sampai 26 Maret sudah mencapai ambang batas yang diamanahkan konstitusi yakni 30 persen plus satu persen.

"Artinya Pilkada Kota Palembang berpotensi berlangsung satu putaran dan sangat sengit," katanya.

Ia mengatakan sisa waktu yang tersisa ini harus dimanfaatkan benar oleh ketiga pasangan calon untuk sosialisasi sehingga bisa menarik simpati publik.

Sehubungan dengan hal itu, ia menyarankan pihak Panwaslu dan Komisi Pemilihan Umum melakukan pemantauan secara ketat karena rawan terjadi politik uang.

Media massa dan perguruan tinggi juga diharapkan turut mengawasi pelaksanaan pilkada sehingga pesta demokrasi bisa berlangsung secara jujur dan adil dan tidak dinodai oleh praktik-praktik manipulasi.

Survei yang dilakukan Puskaptis tersebut melibatkan sebanyak 1.070 responden yang tersebar di 16 kecamatan di 107 kelurahan di Kota Palembang. Sampel diambil menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,8 persen. Sedangkan pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan kuisioner.