Maulid Nabi di Madura berlangsung sebulan

id maulid nabi, maulid nabi di madura selama sebulan

Maulid Nabi di Madura berlangsung sebulan

Maulid Nabi (FOTO ANTARA)

Pamekasan (ANTARA Sumsel) - Peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW di Madura, Jawa Timur, berlangsung selama sebulan, yakni selama bulan Rabiul Awal tahun Hijriah.

"Bagi umat Islam di Madura, Peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad atau yang kita sebut dengan 'Maulid Nabi' ini merupakan tradisi umat Islam di Madura," kata tokoh ulama Madura, KH RP Darus Salam di Pamekasan, Minggu.

Sehingga, perayaan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW tidak hanya digelar pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Hijriah, akan tetapi selama satu bulan penuh di bulan itu.

Disamping itu, kata dia, perayaan Maulid Nabi tidak hanya digelar di tempat-tempat ibadah umat Islam, seperti masjid dan musallah, akan tetapi di rumah-rumah warga dengan cara mengundang para tetangga dan sanak famili.

"Makanya, selama bulan Rabiul Awal ini, hampir setiap hari umat Islam merayakan 'Maulid Nabi' yang digelar di rumah-rumah warga," katanya menjelaskan.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Madura, seperti di Pamekasan, Sampang dan Bangkalan umumnya dirayakan dengan membacakan puji-pujian kepada Nabi Muhammad atau pembacaan "Barzanji".

Namun ada juga sebagian warga memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad dengan "tembang macapat", yakni tembang berbahasa Jawa yang berisi tentang kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

Perayaan Maulid Nabi dengan membacakan tembang macapat semalam suntuk ini, salah satunya seperti yang dilakukan sebagian warga di Desa Sokalelah, Kecamatan Kadur, Pamekasan.

"Dalam kisah tembang macapat ini kan juga menuturkan tentang kisah hidup perjalanan Nabi Muhammad, mulai sejak kecil hingga beliau menjadi Nabi dan menyebarkan syiar Islam," kata salah seorang pegiat kesenian tembang macapat, Marmuji.

Berbeda dengan peringatan Maulid Nabi yang dilakukan kebanyakan umat Islam pada umumnya, perayaan Maulid Nabi dengan membacakan tembang macapat ini, hanya pada kalangan kelompok tertentu, yakni kelompok orang tua dan pecinta seni tradisional.(ANT)