Melayu identik dengan pemalas hanya mitos

id melayu, identik dengan pemalas

Melayu identik dengan pemalas hanya mitos

Ilustrasi - Pembukaan acara pertemuan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di Palembang, belum lama ini (FOTO ANTARA)

....Anggapan Melayu adalah pemalas itu merupakan konstruksi dari bangsa barat yang menjajah kita....
Pekanbaru (ANTARA Sumsel) - Kalangan budayawan dan akademisi dalam Dialog Budaya Melayu di Provinsi Riau sepakat untuk mencoba menghapuskan adanya prototipe yang menyebutkan bangsa Melayu itu identik dengan sifat pemalas.

"Anggapan Melayu adalah pemalas itu merupakan konstruksi dari bangsa barat yang menjajah kita. Mereka beranggapan orang Melayu itu pemalas karena misalnya hingga jam 10.00 tiap pagi masih nongkrong di kedai kopi," kata budayawan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al Azhar, di Pekanbaru, Selasa.

"Anggapan pribumi atau orang Melayu itu pemalas hanya mitos belaka," lanjut Al Azhar.

Menurut dia, bangsa barat, salah kaprah karena mereka tidak tahu bahwa orang Melayu yang duduk di kedai kopi itu merupakan nelayan yang bekerja pada malam hari, bahkan bisa semalaman mengarungi lautan mencari ikan.

"Sepertinya penting bagi bangsa barat memitoskan Melayu itu pemalas untuk mempermudah mereka menguasai wilayah nusantara," katanya.

Padahal, orang-orang Melayu yang bersekolah di Hindia Belanda malah menjadi tokoh penting untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

Dalam kegiatan dialog budaya Melayu ini juga didiskusikan tentang ketangguhan filterasi melayu dari gempuran budaya luar.

Menurut dia, budaya Melayu tidak menghambat budaya barat atau yang lainnya karena budaya melayu terus bergerak dan berkembang.

"Melayu itu terkenal terbuka. Salah satunya dengan cara dialog inilah melayu terus berkembang," ujarnya.

Ia menjabarkan, ada mekanisme dalam tradisi Melayu dalam menapis, menyuling dan mengambil intisari dari kebudayaan lain.

"Kecanggihan filterasi Melayu kembali diingatkan dari dialog ini," tegasnya.

Budayawan dan akademisi dari Thailand DR Phaosan Jehwae juga mengaimini pemikiran Al Azhar seraya menambahkan budaya Melayu sangat kuat membentangi Islam di Thailand bagian selatan.

Ia mengatakan, sedikitnya ada tiga daerah di Thailand termasuk salah satunya di Pattany yang terbentengi ke Islamannya karena kukuh memegang tradisi melayu.

Ia pun menceritakan ada beberapa kejadian yang menggambarkan orang Thailand kehilangan agama Islam mereka ketika tidak lagi menerapkan kemelayuannya. Terutama untuk orang melayu yang hidup di luar Thailand bagian selatan.

"Ada orang Islam di luar bagian Thailand bagian selatan yang memanggil pendeta Budha untuk mendoakan orang tuanya yang meninggal dunia," katanya. (ANT-F012)