Babinkamtibmas di Aceh harus bisa mengaji

id polisi, babinkamtibmas, baca alquran, alquran

Babinkamtibmas di Aceh harus bisa mengaji

Ilustrasi - Para santri sedang menghapal Al-Quran (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

....Sebagai pengawas program BABM, tentunya Babinkamtibmas juga harus bisa mengaji Al Quran. Dalam Al Quran itu juga banyak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya....
Banda Aceh  (ANTARA Sumsel) - Kapolda Aceh Irjen Pol Iskandar Hasan mengatakan aparat Bintara pembinanaan dan keamanan ketertiban masyarakat (Babinkamtibmas) terutama yang terlibat sebagai pengawas program "Beut (mengaji) Al Quran Ba'da Maghrib (BABM) harus bisa mengaji.

"Sebagai pengawas program BABM, tentunya Babinkamtibmas juga harus bisa mengaji Al Quran. Dalam Al Quran itu juga banyak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya," katanya di Jantho, ibu kota Kabupaten Aceh Besar, Kamis.

Dalam sambutan tertulis yang disampaikan Waka Polda Aceh Brigjen Husen Hamidy, Kapolda meminta Kapolres Aceh Besar dan Kapolresta Banda Aceh agar mendukung program BABM yang telah diterapkan di selurujh desa khususnya di Aceh Besar.

"Kita juga melihat bahwa masih ada remaja dan anak muda nongkrong di warung kopi saat azan magrib berkumandang. Karenanya program BABM yang telah dicanangkan di Aceh Besar itu sesuatu yang kreatif dan kita dukung," katanya menjelaskan.

Husen Hamidy mengatakan, Kapolda Aceh telah memprogramkan rekrutmen Polri khususnya di Aceh dari kalangan santri pondok pesantren di provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut.

"Penerimaan Secaba tahun lalu itu ada sekitar 65 orang yang lulus, kemudian dikirim ke daerah-daerah dan mereka juga dikirim ke ponpes. Program itu bertujuan agar polisi di Aceh bisa menjadi imam atau muazin (azan) di meunasah atau masjid," kata dia menjelaskan.

Sementara itu, Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan program BABM yang digagas bupati dan wakil bupati Aceh Besar beserta jajarannya sangat baik dan daerah lain diharapkan dapat mengikutinya.

"Gagasan BABM oleh Pemerintah Aceh Besar saya harapkan pantas diikuti kabupaten dan kota lainnya di Aceh. Saya juga berharap para orang tua, geuchik (kades), camat, aparat keamanan agar ikut mengawasi agar program itu bisa berjalan baik," kata dia menjelaskan.

BABM, Zaini menyebutkan adalah kebiasaan orang Aceh sejak dahulu namun saat ini mulai redup bahkan hilang. Karenanya masyarakat perlu membiasakan kembali pengajian anak-anak di meunasah setelah shalat maghrib hingga Isya.

Sementara Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Zahari Siregar juga mengimbau jajarannya untuk mendukung program BABM yang diberlakukan di Aceh Besar.

"Saya mendukung kegiatan yang memberi nilai positif dalam pembinaan karakter bangsa, selain BABM itu juga sejalan dengan program Pemerintah Pusat," katanya dalam sambutan yang dibacakan Kasdam Brigjen TNI Iskandar M Sahil. (ANT-A042)