Pembangunan jalur kereta api ganda dimulai 2013

id rel kereta api, proyek rel kereta api ganda 2013

Pembangunan jalur kereta api ganda dimulai 2013

Ilustrasi - Pembangunan rel ganda (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Proyek jalur kereta api ganda sepanjang 80 kilometer dari Stasiun Niru Penimbur, Kabupaten Muaraenim ke Tanjung Enim, Sumatera Selatan, akan dimulai Januari 2013.

"Saat ini sedang proses tender untuk menentukan kontraktor dan diperkirakan memakan waktu hingga dua bulan ke depan, sehingga proyek akan dikerjakan pada Januari 2013," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Sumsel Jaka Jarkasih ketika dikonfirmasi mengenai pertemuan Direktur Eksekutif PT KAI dengan Pemerintah Provinsi Sumsel di Palembang, Selasa.

Proyek yang direncanakan sejak tahun 2009 itu telah menyelesaikan pembangunan jalur ganda tahap pertama yakni dari Stasiun F6 Prabumulih ke Stasiun Niru sepanjang 20 kilometer.

Sementara pembangunan tahap dua yakni jalur ganda kereta api dari Stasiun Niru ke mulut tambang batu bara di Tanjung Enim.

"Total jarak dari proyek jalur ganda PT KAI ini sepanjang 100 kilometer, pekerjaan yang pertama telah selesai dan sudah digunakan untuk kereta api (KA) mengangkut penumpang dan batu bara," katanya.

Proyek yang ditargetkan rampung pada akhir 2013 itu dijalankan PT KAI untuk mengurangi kepadatan jalur lalu lintas akibat angkutan batu bara.

PT KAI membuat suatu perencanaan pembangunan jalur ganda dengan total Rp4 trilun untuk mengangkut batu bara dari mulut tambang di Tanjung Enim.

Selain itu, jalur ganda juga menyalani transfortasi umum.

"Jika sudah digunakan maka terjadi efisiensi waktu tempuh, biasanya 6-7 jam dari Palembang ke Tanjung Enim, nanti hanya 4-5 jam saja," katanya.

Sementara, Kepala Badan Perencanaan dan Pembagunan Daerah (Bappeda) Sumsel Yohanes Toruan mengatakan pembangunan jalur kereta api itu tidak mendapatkan kendala sehingga sepatutnya segera direalisasikan.

Ia mengakui, semula terdapat kendala mengingat terdapat jembatan antara Stasiun Niru ke Tanjung Enim, namun setelah diteliti alat penyebarangan itu tidak terpakai sehingga dapat dihancurkan.

"Jika tender sudah selesai maka segera dilaksanakan," katanya. (Dolly)