Kesuksesan Band Noah bermula dari mimpi Ariel

id noah band

Kesuksesan Band Noah bermula dari mimpi Ariel

Band Noah (FOTO ANTARA)

Palangka Raya (ANTARA Sumsel) -  Band Noah dengan vokalis Ariel sukses mewujudkan mimpinya melakukan konser di dua benua dan lima negara dalam sehari, sehingga mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Ariel bersama lima rekannya memulai konsernya di Australia pada pagi hari, dan lantas ke Hongkong, Singapura, Malaysia dan berakhir di Indonesia pada Minggu (22/9) sekitar pukul 24.00 WIB.

Ini adalah kisah sukses konser dua benua dan lima Negara dalam waktu 24 jam. Konser ini merupakan sebuah sejarah baru dalam dunia musik Indonesia yang melakukan lawatan dalam sehari kedua benua dan lima negara di Asia.

Ariel yang kini mendapat pembebasan bersyarat atas hukuman karena kesalahan masa lalunya, seperti melupakan semua apa yang pernah terjadi, dan dia bersama rekan-rekannya berupaya meraih mimpi dengan melakukan konser sukses dan tercatat dalam sejarah musik negeri berpenduduk 240 juta jiwa ini.

Di Melbourne, Australia berpenduduk sekitar 20 juta jiwa itu, Ariel bersama rekannya memulai kisah sukses konser musik yang tercatat dalam sejarah tersebut. Kemudian grup band ini terbang ke Hong Kong untuk melakukan konser serupa.

Sebelumnya, pada 2003, Ariel yang kala itu bergabung dengan Band Peterpen, juga pernah menggelar konser di enam kota di Indonesia dalam waktu 24 jam. Saat itu konser digelar untuk merilis album mereka, "Taman Langit".

Pemilik nama lengkap Nazril Irham yang akrab dipanggil Ariel itu sukses mewujudkan impian melakoni konser bersejarah setelah menghirup udara bebas bersyarat beberapa waktu lalu. Putra kelahiran Pangkalan Brandan Sumatra Utara itu mengaku mendulang sukses dengan kekuatan mimpi.

Ariel yang lahir 16 September 1981 dari pasangan Nazril Irphan, seorang pegawai Pertamina dan ibu rumah tangga Darlina Darwis itu tidak pernah putus asa dengan persoalan yang dialaminya. Anak ketiga dari tiga bersaudara itu menghimpun kekuatan setelah Peterpen mati suri, ketika dia berada di balik jeruji besi.

"Ini sebuah kekuatan yang sudah mempertemukan kami satu persatu dengan cara yang tidak bisa diterka oleh siapa pun. Kami akan meneruskan perjalanan," ujar Ariel sebelum mengumumkan nama baru Noah di kantor Musica Studio, Jakarta, seperti dikutip dalam salah satu situs online.

          Nama baru
Ariel bersama Uki, David, Reza, dan Lukman berhasil melakukan konser di lima negara dan dua benua dalam sehari dengan nama baru mereka Noah.

"Nama ini sebenarnya sudah ada sejak 2,5 tahun lalu. Prosesnya memusingkan. Nama ini simpel, dan satu warna dengan musik kami," kata Ariel sambil menambahkan bahwa nama Noah itu sendiri secara etimologi berarti damai dan sang pembuat nyaman.

Tidak ada perubahan dalam tubuh Noah, yang baru hanya semangat, kata Ariel yang pada 3 Agustus 2012 meluncurkan single pertama "Separuh Aku" di 200 radio seluruh Indonesia. Nama baru bersama lagu baru menjadi nilai tambah apalagi dikaitkan dengan keberhasilan konser tersebut.

Nama Noah terasa cepat akrab dengan pencinta musik Indonesia bersama empat negara yang dikunjungi Ariel belum lama ini. Penampilan terakhir di Skenoo Exhibition Hall, Gandaria City, Jakarta pada Minggu (16/9) malam menarik perhatian puluhan juta pemirsa negeri ini.

Penampilan grup Band Noah bahkan disaksikan sejumlah artis ternama di Indonesia seperti Titik Puspa, Syahrini dan sederet nama lainnya yang terlihat di layar kaca. Ada juga Puan Maharani, politikus Partai  Demokrasi Indonesia Perjuangan pada malam tersebut.

Ariel yang pernah tinggal di Kota Langsa, Provinsi Aceh itu berhasil menghibur pada akhir konsernya yang tercatat dalam sejarah musik Indonesia dan mendapat penghargaan dari MURI tersebut. Suara solo Ariel bukan hanya disenangi remaja, tapi juga masyarakat pada umumnya.

Dengan nama baru tersebut, Ariel ternyata mampu membangkitkan semangat generasi muda negeri ini melalui dunia musik. Hanya dengan kata mimpi, Ariel bisa mengajak masyarakat untuk menelusuri romantika hidup untuk mencapai kesuksesan.

"Kita tidak boleh berhenti bermimpin," kata Ariel usai menggelar konser di Skenoo Exhibition Hall, Gandaria City, Jakarta yang disaksikan secara langsung oleh puluhan ribu pencinta musik Indonesia.

Nama baru sebetulnya akan mudah dikenal masyarakat manakala dikedepankan dengan semangat baru, seperti dikatakan Ariel. Tidak ada perubahan yang signifikan dalam perubahan nama dari Peterpen ke Noah tersebut. Hanya ada semangat yang baru, ujarnya ketika itu.

          Mimpi bagi kesuksesan
Ariel bersama grup band barunya terus bermimpi dan memiliki sikap dan perilaku positif, produktif, dan kontributif, seperti yang disebutkan dalam buku "Kubik Leadership" (Solusi Esensial Meraih Sukses dan Kemuliaan Hidup) karangan Farid Poniman, Indrawan Nugroho dan Jamil Azzaini itu.

Selain itu, Ariel juga memiliki kreasi berkarya bermakna dalam menciptakan lirik-lirik lagu bernuansa kekinian, mencerminkan kehidupan sosial, dan bernilai religi dengan berbagai inovasi dan yang tidak kalah pentingnya adalah berani melakukan perubahan.

Apa yang dilakukan Ariel usai menghadapi badai yang menimpa dirinya bisa dibilang sebuah mimpi yang menjadi kenyataan dalam kesuksesan. Hal ini ditandai dengan suksesnya menggelar konser di lima negara dalam 24 jam tersebut.

Mencermati apa yang dilakukan Ariel berhasil meraih sukses sesuai profesinya, ternyata ada nilai tersembunyi di baliknya, yaitu motivasi hidup. Motivasi adalah pilihan hidup seseorang, begitu tulis Farid Poniman, Indrawan Nugroho dan Jamil Azzaini.

"Kita bisa memilih rumus motivasi To Be x To Have x Valensi atau To Be x Valensi  x 1/To Have. Kedua-duanya bisa mengantarkan kita pada kesuksesan. Rumus pertama cenderung membawa kita sukses jangka pendek dan berpeluang merusak perjalanan hidup," katanya.

"Bila hanya memiliki To Have tanpa valensi dan To Be, kita akan menghalalkan semua cara. Bla anda punya To Be tanpa valensi dan To Have, maka prestasi tidak memiliki arah pencapaian yang jelas. Bila punya valensi tanpa To Be, maka kemampuan diri tidak akan pernah terwujud sebagai prestasi," ujarnya lagi.

Tiga hal yang disebutkan Farid Poniman dkk itu sepertinya dimiliki Ariel. To Be (keinginan mengejar prestasi), To Have (keinginan memiliki sesuatu, yang dikaitkan dengan proses meraih materi atau hasil akhir sebuah usaha) dan valensi (kualitas dalam mengarahkan hidup) ada pada Ariel.

Ini sebuah perpaduan untuk menggapai kesuksesan dalam kehidupan. Siapa pun bisa melakukannya manakala sikap dan perilaku positif, produktif dan kontributif menjadi pakaian dalam kehidupan tanpa mengabaikan kreativitas berkarya keras, dan kerja cerdas sesuai profesinya.

Banyak yang dapat dilakukan anak bangsa negeri ini bila ¿Valensi, To Be dan To Have¿ menjadi akrab dalam kehidupan, diiringi motivasi, kreasi, inovasi dan berani memulai sesuatu sesuai hati nurani akan membuka peluang kesuksesan dalam kehidupan.
(ANT-S019/H-KWR)