Yenny siap bawa PKBIB ke pemilu 2014

id Yenny Wahid. pkbib

Yenny siap bawa PKBIB ke pemilu 2014

Yenny Wahid (FOTO ANTARA)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Putri mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid yang dikenal dengan nama Yenny Wahid mengatakan siap membawa Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru yang dipimpinnya ke kancah Pemilu 2014.

Jajaran pengurus PKBIB menyelenggarakan syukuran sekaligus berbuka puasa bersama di Jakarta, Minggu, terkait terbitnya  SK Menkumham RI Nomor M.HH-14.AH.11.01 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Nama, Lambang, Logo, Tanda Gambar dan susunan Kepengurusan Partai Perjuangan Indonesia Baru, sehingga PKBIB resmi sebagai partai calon peserta Pemilu 2014.

Yenny Wahid semula berkarir di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan kemudian mendirikan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia (PKBI). PKBI kemudian berubah nama menjadi Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN).

PKBN kemudian melebur dengan Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB) pimpinan Kartini Sjahrir. Sebelumnya, Partai PIB merupakan Partai Indonesia Baru (PIB) pimpinan Dr Sjahrir.

Menurut Dewan Pembina PKBIB Kartini Sjahrir dalam keterangan pers yang disampaikan di Jakarta, melalui Kongres Partai PIB yang berlangsung pada 12 Juli 2012 telah disepakati beberapa hal. Pertama: Partai PIB berganti nama menjadi PKBIB dan sekaligus berganti logo. "Baik nama maupun logo merupakan gabungan dari logo Partai PIB dan PKBN pimpinan Yenny Wahid," katanya.

Kedua Yenny Wahid secara aklamasi dalam Kongres Partai PIB telah dipilih sebagai Ketua Umum PKBIB periode 2012-2017.

Kongres merupakan forum tertinggi dari sebuah partai politik, tidak terkecuali bagi Partai PIB. Masa kepemimpinan Kartini Sjahrir berakhir Juni 2012.

"Kongres harus memutuskan siapa yang akan menggantikan saya  dan saya sendiri tidak bersedia kembali menjadi ketua umum.  Yenny Wahid dalam sebuah pertemuan dengan saya telah membuahkan kesepakatan untuk menggabungkan kedua kekuatan politik di bawah naungan nama PKBIB dan dinakhodai oleh Yenny Wahid," katanya.

Kesepakatan tersebut, melalui kongres Partai PIB, telah disahkan dan diterima secara bulat sesuai dengan mekanisme AD/ART Partai PIB.

Gus Dur dan Dr Sjahrir, kata dia, adalah pemikir dan konseptor. Kedua almarhum adalah orang-orang yang berjuang untuk keadilan, kemanusiaan dan demokrasi dalam wujud kesehariannya. Keduanya berjuang tak henti sampai akhir hayat mereka untuk "mengelola perbedaan-perbedaan" dengan akal sehat di dalam kemajemukan masyarakat.      

"Pemikiran kedua tokoh inilah yang harus dan akan dikembangkan melalui kiprah politik PKBIB. Kami  bersyukur PKBIB terbentuk dan telah disahkan keberadaannya oleh Kementerian Hukum dan HAM. Sekarang kami menatap ke depan, menyelesaikan kerja verifikasi KPU sebagaimana disyaratkan oleh UU tahun 2008.

Insyaallah, dengan ridho Allah SWT, kami bisa menyelesaikan verifikasi dengan seksama dan sesuai dengan waktu dan target yang ditentukan," katanya.  
(ANT/S023/N002)