Personel TNI bantu buka jalur Curup-Lubuklinggau

id kapolda, tni, personil polri dan tni

Personel TNI bantu buka jalur Curup-Lubuklinggau

Danrem 041 Garuda Emas Bengkulu Kol Inf Sofwat Nasution (Foto Antara)

....Personel TNI itu bersama warga sudah membuka jalan yang sempat diblokade warga dan sejak Selasa pukul 11.00 WIB sudah bisa dilewati....
Bengkulu  (ANTARA Sumsel) - Personel TNI berkekuatan dua peleton dari Markas Batalyon Infanteri 144/Jaya Yudha Rejanglebong membantu warga Kecamatan Binduriang membuka jalan nasional yang sempat ditutup akibat bentrok polisi dengan warga kecamatan itu.

"Personel TNI itu bersama warga sudah membuka jalan yang sempat diblokade warga dan sejak pukul 11.00 WIB tadi sudah bisa dilewati," kata Komandan Korem 041 Garuda Emas Kolonel Inf Sofwat Nasution di Bengkulu, Selasa.

Jalan nasional yang menghubungkan Bengkulu dengan Sumatera Selatan di perbatasan Kabupaten Rejanglebong dengan Lubuklinggau itu sempat diblokade warga pascabentrok dengan polisi pada Minggu (17/6) sore.

Badan jalan dipenuhi kayu dan batu-batu besar serta sejumlah pengguna jalan sempat dijarah, sehingga jalur itu ditutup total.

Danrem mengatakan, situasi di lapangan terus berangsur kondusif setelah terjalin komunikasi antara perwakilan warga dengan kepolisian yang difasilitasi TNI dan sejumlah tokoh masyarakat.

"Dandim Jaya Yudha masih di lapangan, berkoordinasi dengan kepolisian dan tokoh masyarakat serta pemerintah daerah untuk mengupayakan jalan damai," tambahnya.

Ia mengatakan, personil yang diturunkan sebanyak dua pleton hanya membantu warga untuk membuka akses jalan nasional, selanjutnya para babinsa dan aparat TNI di tingkat kecamatan akan bekerja sama dengan tokoh masyarakat untuk memelihara situasi kondusif itu.

Bentrok fisik antara anggota polisi dengan warga tiga desa di Kecamatan Binduriang dipicu oleh razia polisi pascaterbaliknya truk pengangkut kopi di Desa Simpang Beliti.

Isi truk berupa biji kopi dijarah sejumlah warga dan mengakibatkan polisi merazia rumah penduduk.

Tidak terima dengan perlakuan polisi yang merazia rumah-rumah warga, menimbulkan pertengkaran adu mulut hingga berujung pada bentrok fisik.

Akibat bentrok fisik itu, seorang warga meninggal dunia yakni Ardan alias Cik Udan (19) warga Dusun Kampung Jeruk, Desa Simpang Beliti. Tiga orang warga lainnya mengalami luka tembak yakni Rizal, Budiono dan Trisno.

Dari pihak anggota polisi, sejumlah personil juga mengalami luka-luka serius, termasuk Wakapolres Rejanglebong Kompol Andi Hermawan.

Mediasi antara warga dengan polisi yang dilakukan TNI Batalyon Jaya Yudha menghasilkan sejumlah kesepakatan antara lain mengembalikan kendaraan roda dua milik warga yang ditahan polisi saat razia.

Tokoh masyarakat mewakili warga Kecamatan Biduriang Suharudin Derus, yang juga anggota DPRD Provinsi Bengkulu mengatakan warga menuntut agar polisi segera mengembalikan kendaraan  disita petugas, kemudian menuntut pelaku penembakan diadili, serta meminta santunan dan biaya pengobatan untuk warga tertembak.

Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Burhanudin Andi di Rejanglebong mengatakan, permintaan warga sudah diakomodir, antara lain pengembalian kendaraan yang disita petugas.

"Kami juga akan membiayai pengobatan warga yang tertembak dan memberikan santunan untuk korban meninggal dunia," katanya. (Ant)