Pusat Kerajaan Sriwijaya di bawah Palembang

id pusat kerajaan sriwijaya, pusat kerajaan sriwijaya di palembang

Pusat Kerajaan Sriwijaya di bawah Palembang

Ilustrasi. (FOTO Antarasumsel.com/Asnadi)

....Sektor lain yang menjadi bukti peninggalan Kerajaan Sriwijaya adalah Bukit Siguntang karena di lokasi tersebut terdapat patung Arca Buddha dari batu setinggi 3,6 meter dan sejumlah artefak lainnya....
Palembang  (ANTARA Sumsel) - Pusat Kerajaan Sriwijaya dipastikan berada di bawah Kota Palembang sebab hal itu diperkuat dengan beragamnya temuan berupa artefak yang digali sejak tahun 1986 dan sebagian kini disimpan di Museum Nasional dan duplikatnya berada di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II setempat.

Kepala Balai Arkeologi Palembang Nurhadi Rangkuti  ketika menjadi pembicara dalam latihan pelatih Pementasan Theater Kampung : "Membaca Kembali Pancasila", Senin mengatakan pihaknya telah melakukan penggalian
peninggalan Kerajaan Sriwijaya sejak tahun 1986 yang dibagi menjadi tiga sektor.

Kawasan Karanganyar Kecamatan  Gandus menjadi salah satu lokasi yang paling banyak ditemukan artefak berupa ribuan pecahan tembikar dan keramik yang berasal dari China pada abad ke delapan sampai 10 masehi.

Menurut dia, penggalian yang dilaksanakan kurun waktu tujuh tahun tersebut juga menemukan manik-manik serta sisa-sisa bangunan kuno berasal dari bata.

Penemuan tersebut kalau pada abad ke delapan dan sepuluh masehi itu rawa-rawa direklamasi menjadi pemukiman.

Sejak tahun 1994 kawasan menjadi salah satu lokasi pertama penggalian artefak tersebut dinamakan Situs Karanganyar dan kemudian diresmikan menajdi Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS).

Di lokasi tersebut juga terdapat sejumlah situs lainnya, seperti Situs Kambang Unglen, Ladang Sirap, Padang Kapas dan Talang Kikim.

Sektor lain yang menjadi bukti peninggalan Kerajaan Sriwijaya adalah Bukit Siguntang karena di lokasi tersebut terdapat patung Arca Buddha dari batu setinggi 3,6 meter dan sejumlah artefak lainnya, seperti stupa bata dan
lempengan emas bertulis serta prasasti batu.

Dia menjelaskan, tidak ketinggalan ditemukan Prasti Talang Tuo tahun 684 masehi yang berisi perintah Dapunta Hyang membuat Taman Sriksetra berupa taman buah dan telaga.

Hal itu, membuktikan kalau Kerajaan Sriwijaya memang merupakan peradaban masa lampau yang sampai kini masih terus digali kelengkapan bukti-bukti termasuk pusat pemerintahan pihaknya optimistis berada di bawa
kota pempek ini.

Sementara itu, Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra mengatakan menggali sejarah Kerajaan Sriwijaya bisa dilakukan dengan berbagai cara termasuk mementaskan theater kampung.

Komitmen tinggi menjaga nilai luhur pancasila harus ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan agar generasi muda memahami arti pentingnya dasar negara.

Ia menambahkan, penyelenggaakan akan melaksanakan pelatihan pada 40 titik perkampungan di ibu kota bumi sriwijaya ini.

Pelatihan theater itu diharapkan mampu mendorong nasionalisme masyarakat khususnya generasi muda. (Nila)