Pendamping Parlemen negara Islam paham dua bahasa

Palembang, (ANTARA News) - Panitia pendamping dan penghubung pertemuan parlemen negara-negara Islam yang tergabung dalam anggota organisasi kerja sama Islam (OKI) di Palembang, 24-31 Januari 2012 dari Sumatera Selatan harus paham dua bahasa.

Salah seorang panitia penghubung pertemuan parlemen negara-negara Islam, H Ahmad Soleh Sakni di Palembang, Rabu mengatakan, seluruh panitia wajib memahami dua bahasa yakni Arab dan Inggris.

Diharuskannya paham dua bahasa itu karena peserta parlemen negara-negara Islam tersebut mayoritas menggunakan bahasa Arab dan Inggris, katanya.

Oleh karena itu, saat mengikuti seleksi panitia penghubung beberapa waktu lalu calon dites dua bahasa tersebut, kata dia pula.

Menurut dia, khusus dari IAIN Raden Fatah Palembang lebih diutamakan pasih berbahasa Arab, karena perguruan tinggi Islam tersebut ada pelajaran bahasa dimaksud.

Sementara untuk bahasa Inggris panitianya diambil dari Pemerintah Provinsi Sumsel, kata dia.

Panitia penghubung dari IAIN Raden Fatah Palembang ada 17 orang yang lulus seleksi, dan empat dari pemerintah Provinsi Sumsel pasih bahasa Inggris, ujar dia pula.

Dikatakannya, mengenai panitia penghubung itu sendiri rata-rata perorang mendampingi satu hingga dua utusan negara peserta.

Namun, lanjut dia, jumlah tersebut tergantung dengan peserta dari negara yang mengikuti pertemuan parlemen negara-negara Islam itu.

Ketika ditanya tentang kegiatan panitia penghubung sendiri, dia mengatakan, pihaknya hanya memfasilitasi peserta dalam kegiatan parlemen negara-negara Islam tersebut.

Pihaknya hanya memberikan petunjuk dan mendampingi peserta dalam kegiatan yang telah dijadwalkan panitia, termasuk bila ada kunjungan ke objek wisata, kata dia lagi.

Yang jelas pihaknya siap melaksanakan tugas, sehingga kegiatan tersebut berlangsung sukses, tambah dia.
(ANT-U005)