Berharap PAD dari pasar tradisional

id pad, pasar tradisional

Pandeglang, (ANTARA News) - Keberadaan pasar tradisional di Pandeglang, Provinsi Banten, semakin penting karena menjadi salah satu penentu besar-kecilnya anggaran pendapatan dan pembangunan di daerah itu.
       
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Pandeglang meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) setempat terus meningkatkan pendapatan asli daerah dengan mengoptimalkan potensi yang ada di 14 pasar tradisional.
      
"Di Kabupaten Pandeglang ada 14 pasar tradisional, ini merupakan potensi untuk meningkatkan PAD, asal pengelolaannya benar-benar baik," kata Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang Roni Bahroni, belum lama ini.
       
Apalagi pada 2011 empat pasar tradisional di daerah itu diperbaiki. Jadi seharusnya tidak alasan bagi Disperindagpas untuk tidak meningkatkan PAD.
       
Kepala Disperindagpas Kabupaten Pandeglang Apang Syafruddin menjelaskan, hingga Oktober 2011 realisasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dari  retribusi pasar tradisional Rp478 juta atau 86,22 persen dari yang ditargetkan Rp548 juta.
       
"Sampai Oktober 2011 realisasi penerimaan PAD sudah mencapai 88,22 persen dan saya optimistis hingga akhir tahun total pemasukan bisa melampaui target," katanya.
       
Ia juga menjelaskan, target penerimaan PAD retribusi pasar pada 2011 meningkatkan dibandingkan realisasi penerimaan 2010 sebesar Rp453 juta.
       
Di Kabupaten Pandeglang terdapat 14 pasar tradisional, yang terbesar Pasar Badak, di Kecamatan Kota Pandeglang, ibu kota kabupaten tersebut.
       
"Sebenarnya dari 14 pasar itu, ada empat yang masuk katagori besar, yakni Pasar Badak Kota Pandeglang, Pasar Menes, Pasar Labuan dan Pasar Panimbang," katanya.
       
PAD dari Pasar Badak rata-rata Rp18 juta per bulan, sedangkan Pasar Menes, Labuan dan Panimbang masing-masing Rp10 juta per bulan.
       
Sedangkan 10 pasar lainnya, relatif kecil, yakni Pasar Saketi, Cipeucang, Bojong, Picung, Munjul, Carita, Pagelaran, Cibaliung, Jiput dan Sodong.
       
"PAD dari 10 pasar tradisional itu rata-rata sebesar Rp7 juta per bulan," katanya.
       
Selain itu, juga ada potensi penerimaan dari pengelolaan areal perparkiran di sekitar pasar. Untuk sekitar Plaza Pandeglang saja bisa mencapai Rp2,5 juta per bulan.
       
Sedangkan terkait dengan PAD 2012, ia mengaku optimistis akan bisa lebih besar lagi, karena masih banyak potensi yang bisa digali untuk meningkatkan penerimaan tersebut.
       
"Berbagai potensi yang ada akan kita optimalkan sehingga PAD dari pasar bisa terus ditingkatkan. Pada 2012 kami bertekad untuk lebih besar dibandingkan tahun ini," katanya.
        
Pemerintah Kabupaten Pandeglang akan terus mengembangkan pasar tradisional yang ada di daerah tersebut, baik peningkatan fisik maupun pembinaan pada para pedagang.
       
"Kita akan terus mengembangkan pengelolaan pasar tradisional dan melakukan penataan kondisi bangunan fisiknya sehingga bisa lebih baik," kata Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi.
       
Mengenai anggaran untuk penataan pasar, menurut dia, sebagian dialokasikan dari APBD Kabupaten Pandeglang dan sisanya bantuan dari pemerintah pusat.
       
"Kita akan berupaya mengalokasikan anggaran dari APBD sesuai kemampuan yang ada, serta meminta bantuan dari pemerintah Provinsi Banten dan pusat untuk pembiayaan pembangunan dan penataan pasar trandisional itu," katanya.
  
Revitalisasi
  
Pada 2011 sebanyak empat dari 14 pasar tradisional di Kabupaten Pandeglang direvitalisasi dengan anggaran bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp10 miliar.
       
"Pada 2011, kita mendapat dana tugas pembantuan dari pemerintah pusat. Anggaran itu digunakan untuk revitalisasi empat pasar tradisional di Pandeglang," kata Sekretaris Disperindagpas Pandeglang Dani Ramdani.
       
Revitalisasi tersebut sedang dilaksanakan dan dalam waktu dekat bisa dirampungkan, sehingga kegiatan jual-beli kembali bisa berjalan.
       
Ia juga menjelaskan, dari Rp10 miliar bantuan yang berasal dari tugas pembantuan tersebut, di antaranya, untuk pembangunan Pasar Panimbang Rp4,549 miliar, Pasar Picung Rp3,189 miliar, Pasar Cipeucang Rp1,162 miliar dari Pasar Banjar Rp1,100 miliar.
       
Dani menjelaskan, lelang  revitalisasi Pasar Panimbang dimenangkan PT Rhina Sari Kencana dengan penawaran Rp3,7 miliar, Pasar Picung juga oleh PT Rhina Sari Kencana dengan panawaran Rp3,18 miliar.
       
Kemudian tender pembangunan Pasar Cipaucang dimenangkan oleh CV Bangun Surya dengan nilai penawaran Rp1,158 miliar.
       
Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi mengharapkan pemerintah pusat terus membantu anggaran untuk memperbaiki pasar tradisonal di daerah itu.
       
"Tahun ini kita mendapat bantuan Rp10 miliar untuk revitalisasi empat pasar dan mudah-mudahan untuk selanjutnya terus dapat sehingga seluruh pasar yang ada bisa direvitalisasi," katanya.
       
Erwan mengaku, sedang menyiapkan usulan bantuan pembenahan pasar pada pemerintah pusat dan mudah-mudahan pada 2012 bantuan bisa direalisasikan.
       
Pada era otonomi daerah dewasa ini, meningkatkan pendapatan memang mutlak dilakukan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota,  guna membiayai pembangunan di wilayah masing-masing.
       
Untuk itu, berbagai potensi yang ada harus dioptimalkan, termasuk dari retribusi pasar tradisional, namun perlu diperhatikan agar obsesi meningkatkan PAD tidak sampai merugikan para pedagang dan masyarakat.
(ANT-S031)